Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Jerman Desak Uni Eropa Sepakati Penggunaan Aset Rusia Beku untuk Perkuat Ukraina Sebelum KTT Desember

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Jerman Desak Uni Eropa Sepakati Penggunaan Aset Rusia Beku untuk Perkuat Ukraina Sebelum KTT Desember
Foto: Jerman Desak Uni Eropa Sepakati Penggunaan Aset Rusia Beku untuk Perkuat Ukraina Sebelum KTT Desember

Pantau - Kanselir Jerman Friedrich Merz mendesak Uni Eropa agar segera menyepakati penggunaan aset Rusia yang dibekukan paling lambat bulan depan untuk mendukung Ukraina dalam menghadapi konflik dengan Rusia.

Hal tersebut disampaikan Merz pada Kamis, 27 November 2025, dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Estonia Kristen Michal di Berlin.

Menurut Merz, penggunaan aset Rusia beku akan memperkuat posisi Ukraina dalam negosiasi potensial untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung sejak 2022.

Dukungan Transatlantik dan Tekanan Kolektif terhadap Rusia

Merz menegaskan bahwa Eropa mendukung upaya Amerika Serikat dalam mengakhiri perang di Ukraina, namun menolak kemungkinan kompromi sepihak yang merugikan kedaulatan Ukraina.

“Ukraina tidak boleh dipaksa memberikan konsesi teritorial secara sepihak,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya jaminan keamanan yang kuat bagi Ukraina dari mitra-mitra Barat.

" Kami ingin terus meningkatkan tekanan terhadap Rusia bersama dengan mitra Eropa dan transatlantik kami agar Rusia akhirnya bersedia berunding dan terlibat dalam perundingan," ungkap Merz.

Ia mengingatkan bahwa usulan penggunaan aset Rusia yang dibekukan senilai 140 miliar euro (sekitar Rp2.700 triliun) telah diajukannya pada September lalu.

“ Kami ingin memanfaatkan aset-aset ini lebih luas lagi untuk mendukung Ukraina. Saya telah mengajukan usulan untuk tujuan ini pada September. Usulan ini telah diterima oleh Komisi Eropa dan juga didukung oleh sebagian besar anggota Uni Eropa,” tambahnya.

Target Kesepakatan pada KTT Uni Eropa Desember

Dalam pertemuan tersebut, Merz dan PM Estonia Kristen Michal sepakat bahwa kesepakatan terkait aset Rusia harus tercapai paling lambat saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pemimpin Uni Eropa pada Desember 2025.

Langkah ini dinilai penting untuk memperkuat posisi negosiasi Ukraina dan mengirimkan sinyal solidaritas kuat kepada Kyiv di tengah agresi yang terus berlangsung.

Kedua pemimpin menyerukan percepatan pengambilan keputusan di tingkat Uni Eropa demi menjaga tekanan diplomatik dan ekonomi terhadap Rusia tetap efektif dan terkoordinasi.

Penulis :
Aditya Yohan