
Pantau - Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, membantah klaim bahwa Teheran telah mengirim pesan kepada Amerika Serikat melalui negara ketiga dan menyebut kabar tersebut sebagai "rumor yang direkayasa."
Pernyataan itu disampaikan Khamenei dalam pidato yang disiarkan televisi nasional Iran pada Kamis malam, 27 November 2025 waktu setempat.
Dalam pidatonya, Khamenei menanggapi laporan sejumlah media Barat yang menyebut bahwa surat dari Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, kepada Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman Al Saud, sebenarnya merupakan pesan terselubung untuk Washington.
"Mereka merekayasa rumor yang mengeklaim pemerintah Iran telah mengirim pesan ke AS melalui suatu negara, yang merupakan kebohongan belaka dan hal semacam itu jelas tidak ada," ungkapnya.
Klarifikasi Pezeshkian dan Respons Iran
Sejumlah laporan media menyebut bahwa dalam surat tersebut, Pezeshkian menyampaikan bahwa Iran "tidak menginginkan konfrontasi", ingin memperkuat kerja sama regional, dan tetap "terbuka untuk menyelesaikan sengketa nuklir melalui diplomasi, selama hak-haknya dijamin."
Namun, para pejabat Iran menegaskan bahwa pesan Pezeshkian kepada Putra Mahkota Arab Saudi hanya membahas isu-isu bilateral dan tidak ada kaitannya dengan Amerika Serikat.
Khamenei juga mengecam keras dukungan Amerika Serikat terhadap Israel, menyebut Washington mendukung "perang dan kejahatan" yang dilakukan Israel di kawasan Asia Barat.
Ia menuduh AS memicu konflik global untuk memperoleh keuntungan strategis dan menguasai sumber daya.
Ketegangan Iran-AS dan Konflik Regional
Iran dan Amerika Serikat sebelumnya telah mengadakan lima putaran pembicaraan tidak langsung antara April hingga Juni 2025 yang dimediasi oleh Oman, membahas program nuklir Iran dan sanksi-sanksi dari AS.
Putaran keenam pembicaraan sempat direncanakan, namun situasi berubah drastis setelah Israel meluncurkan serangan mendadak ke sejumlah lokasi strategis di Iran.
Serangan tersebut menewaskan beberapa komandan senior, ilmuwan nuklir, dan warga sipil Iran.
Iran merespons serangan itu dengan meluncurkan rudal dan drone ke wilayah Israel.
Pada 22 Juni, Amerika Serikat menyerang fasilitas nuklir Iran di Natanz, Fordow, dan Isfahan.
Sebagai balasan, Iran meluncurkan serangan ke Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar pada keesokan harinya.
Setelah rangkaian serangan tersebut, gencatan senjata antara Iran dan Israel diberlakukan mulai 24 Juni 2025.
- Penulis :
- Leon Weldrick







