Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Putin Puji Upaya AS, Sebut Pertemuan Pembahasan Rencana Damai Ukraina “Perlu dan Bermanfaat”

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Putin Puji Upaya AS, Sebut Pertemuan Pembahasan Rencana Damai Ukraina “Perlu dan Bermanfaat”
Foto: (Sumber : Arsip foto - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump berjalan menuju tempat pertemuan tingkat tinggi di di Anchorage, Alaska, Jumat (15/8/2025). ANTARA/Anadolu/HO-Kremlin Press Office/aa. (Handout Kremlin Press Office).)

Pantau - Presiden Rusia Vladimir Putin memuji upaya Amerika Serikat dalam proses penyelesaian konflik Ukraina dan menyebut pertemuan pada 2 Desember 2025 dengan negosiator AS Steven Witkoff dan Jared Kushner sebagai sesuatu yang “perlu dan bermanfaat”.

Bahas Rencana Damai Trump dalam Pertemuan Lima Jam

Dalam wawancara dengan saluran TV India Today, Putin menjelaskan bahwa pertemuan tersebut berlangsung selama lima jam dan mencakup pembahasan setiap poin dari usulan perdamaian Presiden AS Donald Trump.

Putin menyebut bahwa rencana perdamaian itu didasarkan pada kesepakatan dari pertemuan tingkat tinggi Rusia–AS di Anchorage, Alaska, pada Agustus.

"Apa yang dibawa oleh rekan-rekan Amerika kami didasarkan, dengan satu atau cara lainnya, pada kesepakatan yang kami capai selama pertemuan saya dengan Presiden Trump di Alaska; kami membahas isu-isu ini pada pertemuan Anchorage," ungkapnya.

Putin menilai Trump sedang berupaya mencapai konsensus terkait Ukraina, namun ia menyebut bahwa “ini adalah tugas yang sulit”.

Ia juga mengatakan dirinya setuju dengan beberapa poin dari rencana tersebut, tetapi tidak dengan poin lainnya, menggambarkan keseluruhan proses sebagai “pekerjaan yang rumit”.

Ketika ditanya apakah rencana 28 poin tersebut masih berlaku, Putin menjawab, "Poin-poin inilah yang sedang dibahas."

"Sederhananya, mereka membagi 28 poin ini, atau saya rasa 27 poin, menjadi empat paket. Dan mereka mengusulkan agar kita membahas keempat paket ini. Namun, pada dasarnya, poin-poin ini sama," katanya.

Sikap terhadap Uni Eropa dan Klaim soal Donbas

Putin juga menyinggung posisi Uni Eropa, menyatakan bahwa Eropa seharusnya terlibat dalam proses penyelesaian konflik, bukan menghalanginya.

Ia mengklaim bahwa sejak awal konflik, Rusia telah menyarankan agar Ukraina menarik pasukannya dari wilayah Donbas guna menghindari konfrontasi militer.

" Kami segera memberi tahu Ukraina, kepada pasukan Ukraina -- masyarakat tidak ingin hidup bersama Anda; mereka pergi memberikan suara dalam referendum untuk memilih kemerdekaan. Tarik pasukan Anda dan tidak akan ada aksi militer," ujarnya.

"Namun tidak, mereka lebih suka berperang. Nah, sekarang mereka telah berjuang hingga terpojok," lanjutnya.

Putin menyatakan bahwa "Rusia akan membebaskan Donbass dan Novorossiya baik dengan cara militer maupun cara lainnya."

"Semuanya bermuara pada ini. Entah kita akan membebaskan wilayah-wilayah ini dengan cara militer, atau pasukan Ukraina akan meninggalkan wilayah-wilayah ini dan berhenti bertempur di sana," katanya.

Penulis :
Aditya Yohan