
Pantau - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan peningkatan aktivitas influenza di seluruh dunia sejak Oktober 2025, dengan virus influenza A, khususnya subtipe H3N2, sebagai jenis yang paling banyak beredar saat ini.
Musim Dingin dan Virus Pernapasan Dorong Lonjakan Kasus
Laporan WHO berjudul Influenza Musiman - Situasi Global yang dirilis Rabu, 10 Desember 2025 malam waktu setempat, menyebutkan bahwa lonjakan ini bertepatan dengan dimulainya musim dingin di belahan bumi utara.
Selain influenza, peningkatan musiman juga terjadi pada infeksi saluran pernapasan akut akibat virus-virus lain seperti respiratory syncytial virus (RSV) dan patogen pernapasan lainnya.
Meskipun penyebaran influenza global masih berada dalam kisaran musiman yang diperkirakan, WHO mencatat adanya tren peningkatan aktivitas yang lebih awal dan lebih intens di beberapa wilayah.
Virus influenza A (H3N2) disebut sebagai penyebab utama dari peningkatan ini.
Virus H3N2 Meningkat, Vaksinasi Tetap Direkomendasikan
Di banyak negara di belahan bumi utara, infeksi saluran pernapasan akut meningkat akibat epidemi musiman dari virus influenza dan patogen pernapasan lainnya.
WHO menjelaskan bahwa waktu kemunculan, durasi, intensitas, dan tingkat keparahan tiap gelombang influenza sangat sulit diprediksi.
Faktor-faktor seperti jenis virus yang beredar, tingkat imunitas populasi, dan kondisi lingkungan turut memengaruhi dinamika penyebaran.
Beberapa negara di belahan bumi utara melaporkan awal musim flu terjadi lebih dini, meski aktivitas virus belum mencapai ambang epidemi.
Sementara itu, beberapa wilayah di belahan bumi selatan mencatat aktivitas influenza di atas rata-rata dalam beberapa bulan terakhir.
Khusus di wilayah beriklim sedang, subtropis, dan tropis, WHO mencatat peningkatan deteksi virus H3N2 sejak akhir September 2025, dengan varian ini menjadi dominan secara global.
Laporan WHO juga mengungkap bahwa virus influenza musiman terus mengalami evolusi.
Sejak Agustus 2025, peningkatan deteksi virus H3N2 subclade K (dikenal sebagai J.2.4.1) tercatat di beberapa negara.
Subclade K menunjukkan perubahan genetik dari varian H3N2 sebelumnya, meski data epidemiologi saat ini belum menunjukkan adanya peningkatan tingkat keparahan penyakit.
WHO kembali menegaskan pentingnya vaksinasi sebagai langkah proteksi utama.
Vaksin sangat dianjurkan bagi individu yang berisiko tinggi mengalami komplikasi akibat influenza, serta bagi para pengasuh mereka.
Meskipun galur virus yang beredar tidak sepenuhnya identik dengan strain dalam vaksin, WHO menyatakan bahwa vaksin influenza musiman tetap memberikan perlindungan yang signifikan.
- Penulis :
- Aditya Yohan







