Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Trump Peringatkan Bahaya Perang Dunia III Terkait Ukraina, Desak Eropa Tekan Zelenskyy Terima Rencana Perdamaian AS

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Trump Peringatkan Bahaya Perang Dunia III Terkait Ukraina, Desak Eropa Tekan Zelenskyy Terima Rencana Perdamaian AS
Foto: Arsip foto - Presiden AS Donald Trump (tengah) menyambut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kanan) di Gedung Putih di Washington, D.C., Amerika Serikat 28/2/2025 (sumber: Xinhua/Hu You)

Pantau - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan bahwa konflik di Ukraina dapat memicu Perang Dunia III jika tidak segera diselesaikan dengan serius oleh para pihak yang terlibat.

Trump menyampaikan peringatan tersebut kepada wartawan di Gedung Putih pada Kamis (11/12), dengan menegaskan bahwa meskipun konflik ini tidak berdampak langsung kepada AS, namun eskalasi yang tidak terkendali bisa membawa konsekuensi global.

"Itu sebenarnya tidak berdampak pada Amerika Serikat kecuali jika situasinya lepas kendali… Hal-hal seperti ini bisa berujung pada Perang Dunia III. Dan saya sudah mengatakan itu beberapa hari lalu," katanya.

"Saya bilang, semua orang terus bermain-main seperti ini. Kalian akan berakhir pada Perang Dunia III dan kita tidak ingin melihat itu terjadi," lanjut Trump, tanpa menyebutkan secara spesifik kepada siapa peringatan tersebut ia tujukan.

Trump Dorong Kesepakatan Damai dan Tekan Zelenskyy Lewat Eropa

Trump menyatakan bahwa pemerintah AS saat ini sedang berupaya mencari solusi damai meskipun tidak terlibat langsung dalam konflik.

"Saya pikir kami sudah sangat dekat dengan Rusia untuk mencapai kesepakatan. Saya juga pikir kami sangat dekat dengan Ukraina untuk mencapai kesepakatan," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa Ukraina dan negara-negara Eropa berharap AS membantu menyelesaikan krisis yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Menurut laporan The Wall Street Journal, dalam panggilan telepon baru-baru ini, Trump menyampaikan kepada para pemimpin Jerman, Prancis, dan Inggris agar mereka menekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk menerima rencana perdamaian yang diusulkan oleh AS.

Rencana tersebut mencakup konsesi teritorial signifikan serta pembatasan militer terhadap Ukraina, sebuah poin yang menjadi perdebatan sengit di kalangan pengamat internasional.

Trump juga mengaku menggunakan "kata-kata yang cukup keras" dalam komunikasi tersebut, menunjukkan tingkat keseriusan dan tekanan dari pihak AS.

Sejak pertengahan November, Amerika Serikat secara aktif mempromosikan proposal perdamaian baru, yang juga melibatkan utusan khusus Steve Witkoff serta menantu Trump, Jared Kushner.

Pada 2 Desember, keduanya diterima oleh Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin, dalam rangka membahas lebih lanjut rencana perdamaian AS.

Status Perundingan Masih Berlangsung

Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Ukraina terkait tanggapan mereka terhadap usulan tersebut, sementara pihak Rusia menyatakan masih membuka pintu negosiasi.

Peran aktif Amerika Serikat dalam memediasi konflik menempatkan negara itu kembali di pusat diplomasi Eropa Timur, meskipun melalui jalur yang tidak selalu formal.

Penulis :
Leon Weldrick