
Pantau - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) mengumumkan rencana untuk memberlakukan pembatasan ketat terhadap perusahaan yang menjalin hubungan bisnis dengan entitas yang masuk dalam daftar 1260H, yaitu daftar perusahaan yang diduga memiliki keterkaitan dengan militer atau Partai Komunis China.
Daftar 1260H Jadi Dasar Pembatasan, Penegakan Dimulai 2026
Michael Cadenazzi, Asisten Menteri Perang AS untuk Kebijakan Basis Industri, menjelaskan bahwa daftar 1260H diterbitkan setiap tahun untuk mengidentifikasi perusahaan-perusahaan militer China yang beroperasi di wilayah Amerika Serikat.
"Kantor kami menerbitkan daftar 1260H tahunan perusahaan militer China yang beroperasi di AS, guna memberikan transparansi penting dalam masalah ini," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa Pentagon tengah bersiap untuk menegakkan Pasal 805, sebuah ketentuan hukum yang melarang pemerintah federal menjalin kontrak atau hubungan bisnis dengan perusahaan yang memiliki keterkaitan langsung atau tidak langsung dengan entitas dalam daftar 1260H.
"Segera, kami akan berupaya menegakkan wewenang Pasal 805 yang melarang pemerintah untuk memiliki hubungan bisnis dengan perusahaan-perusahaan yang terkait dengan perusahaan-perusahaan dalam daftar 1260H," ujarnya.
Ratusan Perusahaan Masuk Daftar, Termasuk Perusahaan Teknologi Besar
Saat ini, sekitar 200 perusahaan telah tercantum dalam daftar 1260H, dan jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah seiring meningkatnya kerja sama intelijen dengan negara-negara sekutu dan laporan dari Kongres AS.
Pembaruan terakhir pada Januari lalu mencantumkan lebih dari 130 entitas yang diduga terlibat dalam mendukung militer China.
Entitas tersebut mencakup berbagai sektor seperti maskapai penerbangan, perusahaan konstruksi, pelayaran, produsen perangkat keras komputer, serta penyedia layanan komunikasi.
Dengan pemberlakuan penuh Pasal 805, pemerintah federal AS juga akan dilarang menjalin kontrak dengan perusahaan yang melakukan bisnis dengan entitas dalam daftar 1260H, bukan hanya dengan entitas itu sendiri.
Cadenazzi menyatakan bahwa pendekatan langsung kepada perusahaan-perusahaan yang terdampak akan dimulai pada tahun 2026.
Sementara itu, pada akhir November, Bloomberg melaporkan bahwa Pentagon tengah mempertimbangkan untuk menambahkan beberapa perusahaan besar asal China, seperti Alibaba Group Holding Ltd., Baidu Inc., dan BYD Co., ke dalam daftar pemasok militer China.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Tria Dianti








