
Pantau - Kanselir Jerman Friedrich Merz menyatakan harapan bahwa proses diplomatik menuju penyelesaian damai di Ukraina dapat diselesaikan dalam beberapa pekan mendatang, menyusul rangkaian konsultasi internasional yang digelar di Berlin dan pernyataan bersama Uni Eropa.
Konsultasi Diplomatik AS-Ukraina Digelar di Berlin
Konsultasi antara Amerika Serikat dan Ukraina berlangsung di Berlin pada 14–15 Desember.
Dalam pertemuan tersebut, hadir utusan khusus AS Steve Witkoff dan Jared Kushner, menantu Presiden AS Donald Trump.
Konsultasi ini membahas proposal perdamaian yang diajukan oleh Trump sebagai bagian dari upaya baru mengakhiri konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina.
Setelah pertemuan tersebut, pada 15 Desember para pemimpin Uni Eropa mengeluarkan pernyataan bersama.
Pernyataan itu mencakup jaminan keamanan untuk Ukraina, langkah-langkah penyelesaian konflik, potensi pengerahan pasukan multinasional, serta rencana mempertahankan kekuatan angkatan bersenjata Ukraina sebanyak 800.000 personel.
Dalam pidato yang disiarkan langsung melalui situs web parlemen Jerman, Merz mengatakan, "Proses diplomatik yang baru saja dimulai diharapkan tidak hanya berlanjut dalam beberapa pekan mendatang, tetapi mungkin bahkan selesai," ungkapnya.
Namun, ia tidak memberikan argumen pendukung terkait optimisme terhadap tercapainya perdamaian dalam waktu dekat.
Jerman Siap Berkontribusi, AS dan Rusia Makin Intensifkan Dialog
Merz juga menegaskan bahwa Jerman bersedia memberikan kontribusi terhadap jaminan keamanan Ukraina di masa depan.
Meski begitu, ia menolak merinci bentuk kontribusi yang akan diberikan Jerman, dengan alasan bahwa detail tersebut baru akan ditentukan setelah gencatan senjata diberlakukan.
Ia menambahkan bahwa hasil dari konflik ini "akan sangat membentuk masa depan seluruh arsitektur keamanan Eropa", tegasnya.
Sementara itu, sejak pertengahan November, Amerika Serikat telah mempromosikan rencana perdamaian baru untuk Ukraina.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, pada 2 Desember Presiden Rusia Vladimir Putin menerima Steve Witkoff dan Jared Kushner di Kremlin.
Pertemuan itu menjadi bagian dari pembahasan rencana perdamaian yang sama dan disebut sebagai langkah untuk memperjelas posisi masing-masing pihak.
Asisten Kremlin, Yuri Ushakov, menyatakan bahwa pertemuan tersebut membantu Moskow dan Washington "melangkah lebih dekat untuk lebih memahami posisi masing-masing", ungkapnya.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menambahkan bahwa rezim Kiev harus mengambil keputusan dan memulai negosiasi, sembari memperingatkan bahwa ruang gerak Ukraina semakin menyempit akibat operasi ofensif Rusia yang terus berlanjut.
- Penulis :
- Leon Weldrick
- Editor :
- Tria Dianti







