
Pantau - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa dirinya tidak menetapkan tenggat waktu tertentu untuk tercapainya kesepakatan damai Ukraina, dan menegaskan bahwa fokus utamanya adalah mengakhiri perang yang berlangsung sejak 2022.
Pertemuan dengan Zelensky dan Percakapan dengan Putin
Pernyataan itu disampaikan Trump kepada media pada Minggu, 28 Desember 2025, dalam pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di kediamannya di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida.
“Saya tidak punya tenggat waktu. Anda tahu tenggat waktu saya? Mengakhiri perang ini,” ungkap Trump ketika ditanya apakah ia menargetkan kesepakatan damai sebelum akhir tahun.
Trump menyebut bahwa unsur-unsur untuk mencapai kesepakatan sudah mulai terlihat, meskipun mengakui bahwa krisis Ukraina merupakan konflik yang sulit diselesaikan.
Sementara itu, Zelensky menyampaikan bahwa pertemuan mereka akan berfokus pada draf terbaru rencana perdamaian yang berisi 20 poin, termasuk urutan pelaksanaan tiap tahapannya.
“Sangat penting bagi tim kami untuk membahas strategi -- bagaimana melangkah secara bertahap, dan membawa perdamaian semakin dekat,” ujar Zelensky.
Sebelum pertemuan dengan Zelensky, Trump mengungkap bahwa ia telah melakukan percakapan via telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ia menyebut percakapan tersebut berlangsung baik dan sangat produktif.
Menurut Yuri Ushakov, ajudan Presiden Rusia, kedua pemimpin sepakat bahwa usulan gencatan senjata sementara oleh Ukraina dan Eropa justru berisiko memperpanjang konflik dan memicu ketegangan baru.
Ushakov menambahkan bahwa baik Trump maupun Putin menilai opsi gencatan senjata yang didorong atas nama referendum atau alasan lain tidak akan menyelesaikan akar krisis di Ukraina.
Isu Strategis Jadi Agenda Pertemuan
Dalam pertemuan di Florida, Trump dan Zelensky juga diperkirakan membahas sejumlah isu strategis yang berkaitan dengan resolusi konflik Ukraina.
Isu-isu tersebut meliputi kemungkinan perjanjian gencatan senjata, usulan pembentukan zona demiliterisasi, pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, kendali wilayah Donbas, serta jaminan keamanan pasca krisis.
Pertemuan ini menjadi salah satu momen penting dalam upaya diplomasi antara AS dan Ukraina, di tengah semakin kompleksnya dinamika geopolitik yang melibatkan Rusia dan sekutu-sekutu barat.
- Penulis :
- Gerry Eka







