Pantau Flash
HOME  ⁄  Hiburan

“Tukar Takdir” Hadir 2 Oktober, Drama Kecelakaan Pesawat Sarat Emosi dan Visual Realistis

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

“Tukar Takdir” Hadir 2 Oktober, Drama Kecelakaan Pesawat Sarat Emosi dan Visual Realistis
Foto: (Sumber: Suasana pemutaran film dan konferensi pers film "Tukar Takdir" yang digelar di Jakarta, Kamis (25/9/2025). ANTARA/Adimas Raditya..)

Pantau - Film "Tukar Takdir" dijadwalkan tayang mulai 2 Oktober 2025, dan menjadi salah satu film yang paling dinantikan dalam dunia perfilman Indonesia tahun ini.

Film ini merupakan adaptasi dari novel laris karya Valiant Budi, disutradarai oleh Mouly Surya, yang dikenal piawai meramu drama emosional dengan pendekatan sinematik yang kuat.

Drama Petaka yang Menyentuh dan Berkelas

"Tukar Takdir" mengusung genre drama petaka pesawat, yang masih jarang digarap di industri film nasional.

Meski berangkat dari tragedi kecelakaan pesawat, film ini tidak menjadikan bencana sebagai pusat perhatian, melainkan menjadikannya latar untuk menyelami pergulatan manusia dengan trauma, duka, rasa bersalah, dan takdir yang tak bisa dipilih.

Kisah ini berfokus pada pertanyaan eksistensial: mengapa seseorang bisa selamat dan yang lain tidak?

Konflik batin seperti amarah, kehilangan, dan upaya berdamai dengan kenyataan menjadi inti narasi yang emosional dan relevan dengan pengalaman hidup banyak orang.

Sutradara Mouly Surya menolak mengeksploitasi sensasi bencana, dan lebih memilih pendekatan manusiawi dan intim, yang tercermin dalam kekuatan akting dan suasana visual yang dibangun dengan sangat detail.

Nicholas Saputra tampil menahan emosi sebagai korban selamat dengan beban psikologis berat.

Marsha Timothy memerankan karakter penuh luka dan kemarahan yang tidak mudah diredam.

Sementara itu, Adhisty Zara menunjukkan kedewasaan aktingnya lewat karakter yang terombang-ambing antara kehilangan dan pemahaman.

Visual Berkelas, Musik Menyayat, dan Pemeran Pendukung Kuat

Salah satu kekuatan utama film ini terletak pada penggarapan teknis dan visual, terutama dalam adegan kecelakaan pesawat yang dibuat realistis namun tidak berlebihan, memberi kesan mendalam tanpa terjebak pada efek sensasi.

Sinematografi elegan menciptakan atmosfer melankolis dan tegang, memperkuat perjalanan batin para tokoh.

Editing dan scoring juga berperan besar dalam menjaga ritme cerita agar tidak monoton, sekaligus memperkuat emosi dalam berbagai momen getir, haru, dan pelepasan.

Film ini didukung oleh jajaran pemeran pendukung yang memperkuat dinamika cerita, seperti:

  • Meriam Bellina
  • Marcella Zalianty
  • Teddy Syach
  • Roy Sungkono
  • Ariyo Wahab
  • Revaldo
  • Hannah Al Rashid
  • Ayez Kassar
  • Devi Permatasari
  • Tora Sudiro
  • Ringgo Agus Rahman
  • Bagus Ade Saputra, dan lainnya.

Para pemeran pendukung ini tidak hanya berperan sebagai pelengkap, tetapi ikut memperdalam konflik dan relasi antarkarakter.

Secara keseluruhan, "Tukar Takdir" dipandang sebagai pencapaian baru dalam perfilman Indonesia, membuktikan bahwa film drama bencana dengan standar internasional dapat dibuat tanpa mengorbankan kedalaman emosi dan identitas lokal.

Film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajak penonton untuk merenung tentang makna kehidupan, kehilangan, dan cara kita berdamai dengan takdir.

Penulis :
Aditya Yohan