
Pantau - Selebritas Kim Kardashian mengungkapkan pengalamannya menggunakan ChatGPT saat menempuh pendidikan hukum, namun ia mengakui bahwa chatbot kecerdasan buatan itu sering kali memberikan jawaban yang tidak akurat.
ChatGPT Jadi “Teman Sekaligus Musuh”
Dalam wawancara Lie Detector Test bersama Teyana Taylor untuk Vanity Fair, Kim Kardashian bercerita tentang kebiasaannya menggunakan teknologi AI untuk membantu proses belajarnya.
“Saya menggunakannya untuk mendapat nasihat hukum,” ujar Kim Kardashian.
Ia menjelaskan bahwa dirinya kerap memanfaatkan ChatGPT untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar hukum.
“Jadi, ketika saya ingin mengetahui jawaban atas suatu pertanyaan, saya akan mengambil gambar dan menaruhnya di sana,” katanya sebagaimana dikutip dalam siaran The Hollywood Reporter pada Selasa (4/11).
Ketika mendengar pengakuan itu, Teyana Taylor menimpali, “Kau curang dong?”
Kim lalu mengakui bahwa hasil bantuan ChatGPT tidak selalu memuaskan.
“Jawabannya selalu salah. Membuat saya gagal dalam tes,” ujar Kim, yang menyebut ChatGPT sebagai frenemy (teman sekaligus musuh).
Ia menambahkan bahwa meskipun sering keliru, chatbot tersebut seolah menjadi teman curhat digital yang memberi semangat.
“Mereka harusnya bisa lebih baik, karena saya mengandalkan mereka untuk membantu saya, tapi dia malah menyampaikan pelajaran hidup dan kemudian menjadi terapis saya, memberi tahu saya bahwa saya harus percaya pada diri sendiri setelah memberikan jawaban yang salah,” katanya.
Dari Mahasiswa Hukum ke Pemeran Drama Pengacara
Kim Kardashian diketahui tengah menempuh pendidikan hukum selama enam tahun melalui program magang di California.
Selain itu, ia juga akan memerankan karakter pengacara dalam serial drama hukum baru berjudul “All’s Fair”, yang mengisahkan tentang firma hukum yang menangani kasus perceraian.
Serial tersebut turut dibintangi oleh Teyana Taylor, Naomi Watts, Niecy Nash-Betts, dan Sarah Paulson.
- Penulis :
- Aditya Yohan








