
Pantau - Anggota Komisi III DPR RI Hinca Pandjaitan meminta Wakapolri Komjen Pol Gatot Edy Pramono menjelaskan alasan pengurangan sanksi demosi Kombes Pol Rizal Irawan.
Sebelumnya, Rizal dijatuhi sanksi demosi selama lima tahun karena dugaan terlibat kasus pemerasan terhadap pengusaha Tony Sutrisno. Namun, hukuman disiplin itu dipangkas menjadi satu tahun setelah mengajukan banding.
Hinca mengatakan, penjelasan itu diperlukan mengingat kinerja Polri tengah disorot publik karena masalah terkait integritas anggotanya
"Ada problem besar dalam internal Polri, dan itu berkaitan dengan integritas personelnya," kata Hinca saat dihubungi wartawan, Senin (26/12/2022).
Ia berharap, kegaduhan di internal Polri bisa diselesaikan agar tidak berlarut-larut. Politisi Partai Demokrat itu menyampaikan, pemotongan sanksi demosi Rizal tidak adil dan bertentangan dengan etika kepolisian.
Atas dasar itu, Hinca mendesak Gatot segera memberikan klarifikasi mengingat kasus ini telah menjadi perhatian publik.
"Sekalipun ada mekanisme banding, karena persoalan integritas ini menyangkut bukan satu orang dua orang, tentu ini tidak adil. Karena itu Wakapolri harus menjelaskan ke publik mengapa dan apa alasannya," sambungnya.
Lebih lanjut, Hinca mengaku akan meminta penjelasan Gatot dan Kadiv Propam Polri Irjen Syahar Diantono dalam rapat di Komisi III DPR mendatang terkait pengurangan sanksi demosi Rizal.
Ia menegaskan, publik memiliki hak untuk mengetahui alasan Gatot menerima banding Rizal. Pasalnya, tindakan itu menunjukkan Gatot telah memberi perlakuan yang berbeda dengan personel lain yang turut menjadi pelaku pemerasan.
"Wakapolri sudah didesak seperti ini harus menjelaskan, tidak bisa tidak," tutupnya.
Sebelumnya, Rizal dijatuhi sanksi demosi selama lima tahun karena dugaan terlibat kasus pemerasan terhadap pengusaha Tony Sutrisno. Namun, hukuman disiplin itu dipangkas menjadi satu tahun setelah mengajukan banding.
Hinca mengatakan, penjelasan itu diperlukan mengingat kinerja Polri tengah disorot publik karena masalah terkait integritas anggotanya
"Ada problem besar dalam internal Polri, dan itu berkaitan dengan integritas personelnya," kata Hinca saat dihubungi wartawan, Senin (26/12/2022).
Ia berharap, kegaduhan di internal Polri bisa diselesaikan agar tidak berlarut-larut. Politisi Partai Demokrat itu menyampaikan, pemotongan sanksi demosi Rizal tidak adil dan bertentangan dengan etika kepolisian.
Atas dasar itu, Hinca mendesak Gatot segera memberikan klarifikasi mengingat kasus ini telah menjadi perhatian publik.
"Sekalipun ada mekanisme banding, karena persoalan integritas ini menyangkut bukan satu orang dua orang, tentu ini tidak adil. Karena itu Wakapolri harus menjelaskan ke publik mengapa dan apa alasannya," sambungnya.
Lebih lanjut, Hinca mengaku akan meminta penjelasan Gatot dan Kadiv Propam Polri Irjen Syahar Diantono dalam rapat di Komisi III DPR mendatang terkait pengurangan sanksi demosi Rizal.
Ia menegaskan, publik memiliki hak untuk mengetahui alasan Gatot menerima banding Rizal. Pasalnya, tindakan itu menunjukkan Gatot telah memberi perlakuan yang berbeda dengan personel lain yang turut menjadi pelaku pemerasan.
"Wakapolri sudah didesak seperti ini harus menjelaskan, tidak bisa tidak," tutupnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas