Pantau Flash
HOME  ⁄  Hukum

Eks Kapolres Malang Beberkan Ngerinya Aremania Halangi Barakuda Persebaya

Oleh khaliedmalvino
SHARE   :

Eks Kapolres Malang Beberkan Ngerinya Aremania Halangi Barakuda Persebaya
Pantau - Eks Kapolres Malang Ferli Hidayat bersaksi dalam sidang Tragedi Kanjuruhan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Ferli hadir sebagai saksi dua terdakwa Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris dan Security Officer Suko Sutrisno.

Ferli menyebut, suporter hendak mengadang barakuda yang berisi para pemain Persebaya pascalaga. Mengetahui dihalangi Aremania, Ferli langsung ke luar berupaya untuk menengankan suporter.

"Saya di depan menemui massa Aremania yang melakukan penghadangan di jalan keluar, lalu menjatuhkan baliho-baliho, dicopotin dan taruh di tengah jalan," terang Ferli di ruang Cakra PN Surabaya saat memberi kesaksiannya, Kamis (19/1/2023).

"Kami terus mengimbau agar tak menghalangi. Tapi semakin ramai dan (Ferli) mundur ke belakang karena ada yang melempar walau gak kena ke kami," imbuhnya.

Beringasnya Aremania

Rupanya, Aremania semakin beringas. Ferli lalu menemui Kasat Samapta dan menginstruksikan memajukan mobil water cannon dan penerangan massa agar barakuda yang diisi para pemain Persebaya bisa melintas.

"Bertemu kasat samapta di ujung belakang barakuda dan di situ saya minta untuk menggeser mobil water cannon dan mobil penerangan massa ke depan massa atau pintu masuk depan stadion. Tapi tidak bisa masuk dan tidak bisa maju karena ada besi pembatas yang diikat satu sama lain, setelah kami perintahkan kemudian mencari driver dan water cannon tapi belum bisa melewati," jelasnya.

Suporter terperangkap di pintu Stadion Kanjuruhan

Saat itu Ferli lalu diinformasikan soal kondisi keos di pintu Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Karena banyak penonton terperangkap di pintu berebut ke luar usai gas air mata ditembakkan.

"Kami ditemui salah satu penonton dan menyampaikan 'pak, ada yang tergeletak di pintu 13', dekat lobi juga disampaikan hal sama, ada yang kejepit. Lalu kami bersama anggota untuk ke pintu 13 melakukan pengecekan langsung," tutur Ferli.

Perintahkan evakuasi

Mengetahui hal itu, Ferli kemudian memutuskan untuk tak masuk ke dalam stadion. Namun ia memerintahkan untuk mengevakuasi terlebih dahulu karena banyak korban berjatuhan.

"Saya lihat ada penonton yang baru keluar ada yang pegang mata, ada yang duduk kesakitan, ada yang setengah sadar, banyak pak, lalu kami evakuasi ke lobi agar proses evakuasinya cepat," ujar Ferli.

"Lalu kami panggil personel-personel gabungan untuk evakuasi, sempat diangkut ambulan tapi hanya ada 4 ambulan. Begitu keluar yang lain gak bisa diangkut dan saya minta personel untuk keluarkan truk di area depan lobi. Tapi kan gak bisa cepat juga karena terhalang mobil yang masih parkir dan mengeluarkan truk, dari sisi utara juga ada," kata Ferli.

Seperti diketahui, Tragedi Kanjuruhan yang menelan 135 orang pecah seusai laga Arema FC vs Persebaya dengan skor 2-3. Buntut dari tragedi ini, AKBP Ferli Hidayat kemudian dicopot leh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Senin (3/10/2022) malam.
Penulis :
khaliedmalvino