
Pantau - Bekas pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo ternyata memiliki 40 rekening yang isinya bernilai Rp500 miliar.
Kepala PPATK Ivan Yustivandana membocorkan bekas pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo memiliki 40 rekening bernilai Rp500 miliar.
Jumlah tersebut dikonfirmasi PPATK setelah memblokir rekening Rafael Alun, istrinya, dan Mario Dandy Satrio yang juga menjadi tersangka dalam kasus penganiayaan hingga membuat David Ozora koma di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan.
Ivan menambahkan, rekening yang diblokir milik Rafael dan keluarganya, serta beberapa individu termasuk konsultan pajak Rafael Alun, dan badan hukum atau perusahaan.
Berbeda dengan Rafael Alun Trisambodo yang tak jelas perolehan aset hingga mencapai Rp500 miliar dari mana, nama konglomerat keluarga pebisnis tekstil Sundjono Suriadi ini sempat menjadi sorotan publik.
Pasalnya, keluarga kaya ini mampu menjual aset PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI) ke PT FinAccel Teknologi Indonesia dengan brand Kredivo sebesar 16 persen.
Nilai penjualan ini mencapai Rp500 miliar, lebih tepatnya Rp439,69 miliar dengan perhitungan Rp908/saham, ini belum termasuk penjualan di tahap awal.
Dengan penjualan tersebut, maka Kredivo kini mengendalikan BBSI sebesar 40% saham dari sebelumnya 24 persen saham.
Kepala PPATK Ivan Yustivandana membocorkan bekas pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo memiliki 40 rekening bernilai Rp500 miliar.
Jumlah tersebut dikonfirmasi PPATK setelah memblokir rekening Rafael Alun, istrinya, dan Mario Dandy Satrio yang juga menjadi tersangka dalam kasus penganiayaan hingga membuat David Ozora koma di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan.
Ivan menambahkan, rekening yang diblokir milik Rafael dan keluarganya, serta beberapa individu termasuk konsultan pajak Rafael Alun, dan badan hukum atau perusahaan.
Berbeda dengan Rafael Alun Trisambodo yang tak jelas perolehan aset hingga mencapai Rp500 miliar dari mana, nama konglomerat keluarga pebisnis tekstil Sundjono Suriadi ini sempat menjadi sorotan publik.
Pasalnya, keluarga kaya ini mampu menjual aset PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI) ke PT FinAccel Teknologi Indonesia dengan brand Kredivo sebesar 16 persen.
Nilai penjualan ini mencapai Rp500 miliar, lebih tepatnya Rp439,69 miliar dengan perhitungan Rp908/saham, ini belum termasuk penjualan di tahap awal.
Dengan penjualan tersebut, maka Kredivo kini mengendalikan BBSI sebesar 40% saham dari sebelumnya 24 persen saham.
#Ditjen Pajak#pejabat#PPATK#Harta Kekayaan#Rp500 Miliar#konglomerat#rafael alun trisambodo#Sundjono Suriadi
- Penulis :
- khaliedmalvino