
Pantau - Kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang tengah melilit Kementerian Keuangan (Kemenekeu) menjadi perhatian publik. Pasalnya, Menko Polhukam Mahfud MD membongkar adanya transaksi keuangan mencurigakan Rp349 triliun.
Pengamat politik AB Solissa menyebut semua orang mesti berani bersuara, termasuk para ulama. Hal ini juga merespons viral video 3 petugas aviation security (avsec) Bandara Soekarno-Hatta mencium tangan hingga mengawal Habib Bahar bin Smith.
“Semua orang harus berani bersuara, termasuk para ulama. Menko Polhukam Mahfud MD sudah selangkah membuka kasus ini, tinggal bagaimana dukungan dari seluruh elemen anak bangsa yang peduli akan masa depan negeri ini,” ujar AB Solissa kepada Pantau.com, Minggu (2/4/2023).
Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD mengungkap data terbaru dugaan transaksi mencurigakan di Kemenkeu. Jumlahnya pun naik menjadi Rp349 triliun.
Meski bukan uang negara Mahfud menyebut transaksi mencurigakan itu juga ada kemungkinan bukan cuma dilakukan oleh pegawai Kementerian Keuangan.
“Sekali lagi, itu tidak selalu berkaitan dengan pegawai di Kementerian Keuangan. Itu mungkin yang ngirim siapa ke siapa, dan seterusnya, dan itu mungkin bukan uang negara,” kata Mahfud di Gedung Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Senin (20/3/2023).
Mahfud menduga transaksi mencurigakan di Kementerian Keuangan tersebut adalah hasil tindak pidana pencucian uang atau TPPU. Selain itu, Mahfud menduga ada pihak luar yang terlibat dalam TPPU itu.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu juga menduga modus TPPU yang terjadi diduga menggunakan modus perusahaan-perusahaan atas nama keluarga dan kepemilikan aset barang bergerak maupun tidak bergerak atas nama pihak lain.
TPPU diduga juga dilakukan dengan membentuk perusahaan cangkang dan mengelola hasil kejahatan sebagai upaya agar keuntungan hasil operasional perusahaan itu menjadi sah, kemudian menggunakan rekening atas nama orang lain untuk menyimpan hasil kejahatan.
“Jadi jangan langsung berasumsi ‘wah, Kementerian Keuangan korupsi Rp349 triliun, enggak! Ini transaksi mencurigakan dan banyak melibatkan orang luar, orang yang punya sentuhan-sentuhan dengan, mungkin, orang Kementerian Keuangan,” sebut Mahfud.
Pengamat politik AB Solissa menyebut semua orang mesti berani bersuara, termasuk para ulama. Hal ini juga merespons viral video 3 petugas aviation security (avsec) Bandara Soekarno-Hatta mencium tangan hingga mengawal Habib Bahar bin Smith.
“Semua orang harus berani bersuara, termasuk para ulama. Menko Polhukam Mahfud MD sudah selangkah membuka kasus ini, tinggal bagaimana dukungan dari seluruh elemen anak bangsa yang peduli akan masa depan negeri ini,” ujar AB Solissa kepada Pantau.com, Minggu (2/4/2023).
Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD mengungkap data terbaru dugaan transaksi mencurigakan di Kemenkeu. Jumlahnya pun naik menjadi Rp349 triliun.
Meski bukan uang negara Mahfud menyebut transaksi mencurigakan itu juga ada kemungkinan bukan cuma dilakukan oleh pegawai Kementerian Keuangan.
“Sekali lagi, itu tidak selalu berkaitan dengan pegawai di Kementerian Keuangan. Itu mungkin yang ngirim siapa ke siapa, dan seterusnya, dan itu mungkin bukan uang negara,” kata Mahfud di Gedung Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Senin (20/3/2023).
Mahfud menduga transaksi mencurigakan di Kementerian Keuangan tersebut adalah hasil tindak pidana pencucian uang atau TPPU. Selain itu, Mahfud menduga ada pihak luar yang terlibat dalam TPPU itu.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu juga menduga modus TPPU yang terjadi diduga menggunakan modus perusahaan-perusahaan atas nama keluarga dan kepemilikan aset barang bergerak maupun tidak bergerak atas nama pihak lain.
TPPU diduga juga dilakukan dengan membentuk perusahaan cangkang dan mengelola hasil kejahatan sebagai upaya agar keuntungan hasil operasional perusahaan itu menjadi sah, kemudian menggunakan rekening atas nama orang lain untuk menyimpan hasil kejahatan.
“Jadi jangan langsung berasumsi ‘wah, Kementerian Keuangan korupsi Rp349 triliun, enggak! Ini transaksi mencurigakan dan banyak melibatkan orang luar, orang yang punya sentuhan-sentuhan dengan, mungkin, orang Kementerian Keuangan,” sebut Mahfud.
- Penulis :
- khaliedmalvino