Pantau Flash
HOME  ⁄  Hukum

Hari Ini, Bareskrim Panggil Rocky Gerung terkait Kasus Dugaan Hina Jokowi

Oleh Firdha Riris
SHARE   :

Hari Ini, Bareskrim Panggil Rocky Gerung terkait Kasus Dugaan Hina Jokowi
Foto: Pengamat politik, Rocky Gerung. ANTARA/Hendri Sukma Indrawan

Pantau - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittpidum) Bareskrim Polri memanggil Rocky Gerung pada hari inI, Senin (4/9/2023). Pemanggilan tersebut terkait penyelidikan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Rencana hari ini, 4 September 2023, penyidik akan mengundang saudara Rocky Gerung untuk kita mintai keterangan klarifikasi," kata Direktur Tipidum Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro, di Jakarta, Senin (4/9/2023).Jenderal bintang satu itu menyebut kasus ini telah masuk tahap penyidikan dan pihaknya telah melakukan pemeriksaan klarifikasi dalam rangka penyelidikan.

Total ada 24 laporan polisi yang diterima Polri terkait Rocky Gerung dan sudah dibuat berita acara interviu sebanyak 72 saksi."Telah dibuat berita acara interviu 72 saksi dan 13 saksi ahli," ujarnya.Adapun 24 laporan polisi tersebut berasal dari Bareskrkm 2 laporan, tiga laporan di Polda Metro Jaya, 11 laporan dari Polda Kalimantan Timur, tiga laporan di Polda Kalimantan Tengah, tiga laporan di Polda Sumatera Utara, dan dua laporan polisi lagi.Rocky Gerung dilaporkan sejumlah elemen masyarakat di beberapa wilayah. Di Bareskrim Polri, salah satu pelapor dari Tim Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).Laporan yang diterima penyidik terkait dugaan pelanggaran tidak pidana Pasal 14 dan atau Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.

Diberitakan sebelumnya, pernyataan Rocky Gerung di kanal YouTube milik Refly Harun dinilai menghina Jokowi.

Diberitakan sebelumnya, pernyataan Rocky Gerung di kanal YouTube milik Refly Harun dinilai menghina Jokowi.

"Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya, dia jadi rakyat biasa, nggak ada yang peduli nanti. Tetapi, ambisi Jokowi adalah mempertahankan legasinya. Dia mesti pergi ke China buat nawarin IKN," kata Rocky Gerung.

Rocky mengatakan menjelang pemilu Jokowi sibuk mondar-mandir dari satu koalisi ke koalisi lain untuk mencari kejelasan nasib legasinya itu. Jokowi dinilai hanya memikirkan nasibnya sendiri, bukan memikirkan kepentingan buruh.

"Presiden Jokowi tidak pernah peduli permintaan buruh. Dia berupaya untuk menunda pemilu karena dia belum dapat kesepakatan dari ketua-ketua partai siapa yang akan melindungi dia ketika dia lengser," katanya.

"Itu bajingan yang tolol, kalau dia bajingan pintar dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi bajingan tolol itu sekaligus bajingan yang pengecut. Ajaib, bajingan tapi pengecut," lanjut Rocky.
 


 

Penulis :
Firdha Riris
Editor :
Firdha Riris