
Pantau - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri berhasil menangkap 40 tersangka terorisme anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Selain itu, sejumlah senjata api (senpi) hingga komponen bahan peledak dari para tersangka.
"Bersama dengan itu telah dilakukan penggeledahan dan penyitaan terhadap barang bukti berupa 1 pucuk senjata api AK47, kemudian banyak amunisi, magasin, kemudian senjata tajam, 1 pucuk senjata revolver beserta 17 amunisi untuk revolver," ujar juru bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Pol. Aswin Siregar, saat konferensi pers, Selasa (31/10/2023).
Bahkan senapan angin atau pre-charged pneumatic yang dipakai untuk latihan para tersangka juga turut disita. Selain itu, Densus 88 juga menyita belerang dan garam himalaya yang merupakan komponen bahan peledak.
"Garam himalaya yang ini biasanya dipakai untuk mengganti HCL yang untuk bahan peledak. Dan beberapa banyak materi cetakan yang digunakan sebagai bahan atau alat propaganda mereka," kata Aswin.
Lebih lanjut, Aswin mengatakan bahwa pihaknya telah mengetahui asal muasal senjata tersebut, namun ia belum mau membongkarnya. Aswin hanya mengatakan bahwa senjata tersebut dibeli di dalam negeri.
"Belinya dari dalam sini, datengnya bisa jadi dari luar," katanya.
Diketahui, Densus 88 Antiteror Polri berhasil menangkap sebanyak 40 tersangka terorisme anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Mereka ditangkap pada 27-28 Oktober 2023 di berbagai wilayah Indonesia. Para teroris tersebut berencana menggagalkan Pemilu.
"23 orang ditangkap di wilayah Jawa Barat, 11 wilayah di DKI Jakarta, dan 6 di Sulawesi Tengah," ujar juru bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Pol. Aswin Siregar.
- Penulis :
- Firdha Riris
- Editor :
- Firdha Riris