Pantau Flash
HOME  ⁄  Hukum

Polisi Blitar Fokus Beri Dukungan Psikologis Pasca Tragedi Mutilasi

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Polisi Blitar Fokus Beri Dukungan Psikologis Pasca Tragedi Mutilasi
Foto: Kapolres Blitar AKBP Arif Fazlurrahman saat bertemu dengan keluarga UK, korban mutilasi warga Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Senin (27/1/2025). ANTARA/HO-Polres Blitar

Pantau - Kepolisian Resor Blitar, Jawa Timur, memberikan perhatian penuh kepada keluarga UK (29), korban mutilasi yang menggemparkan warga Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. Upaya pendampingan ini dilakukan melalui layanan trauma healing guna membantu pemulihan mental dan emosional keluarga korban.

Kapolres Blitar AKBP Arif Fazlurrahman menegaskan pentingnya kehadiran Polri dalam memberikan dukungan kepada keluarga yang terdampak tragedi ini.“Kami berupaya memberikan dukungan moral serta pendampingan psikologis kepada keluarga korban agar mereka tidak merasa sendiri dalam menghadapi cobaan ini,” ujarnya di Blitar, Senin (27/1/2025).

Sebagai bagian dari kegiatan tersebut, Polres Blitar juga menyerahkan bantuan kepada keluarga korban, termasuk berinteraksi langsung dengan dua anak korban yang masih berusia belia. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban keluarga secara psikologis maupun materi.

“Selain memberikan bantuan, kami juga membuka ruang konsultasi bagi masyarakat yang membutuhkan pendampingan psikologis, khususnya yang terkait dengan kasus-kasus yang berdampak besar pada kesehatan mental,” tambah AKBP Arif.

Baca Juga:
Gegara Cemburu, Pelaku Nekat Mutilasi Wanita dalam Koper di Ngawi
 

Menguak Fakta Kasus Mutilasi

Kasus ini bermula dari temuan jasad seorang wanita di dalam koper merah pada Kamis (23/1) di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi. Tubuh korban ditemukan dalam keadaan tidak utuh, menimbulkan kegemparan di masyarakat.

Setelah dilakukan penyelidikan, polisi berhasil mengidentifikasi korban sebagai UK, warga Blitar. Berdasarkan hasil autopsi, korban diduga meninggal akibat kekurangan napas yang disebabkan oleh cekikan. Sebelum meninggal, korban juga diduga mengalami kekerasan fisik.

Tidak butuh waktu lama, pada Sabtu (25/1), polisi berhasil menangkap pelaku berinisial RTH alias A (32), warga Tulungagung. Dalam pengakuannya, RTH menyatakan sakit hati terhadap korban sehingga nekat melakukan pembunuhan dan mutilasi.

Polisi juga menemukan potongan tubuh korban yang sempat hilang. Bagian kepala ditemukan di tepi jembatan Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Trenggalek, sementara potongan kaki ditemukan di Desa Sampung, Ponorogo, dalam kondisi terbungkus plastik. Lokasi ini menegaskan upaya pelaku untuk menyembunyikan jejak kejahatannya.

Pesan Polri: Tingkatkan Kewaspadaan

Kasus mutilasi ini menjadi pengingat pentingnya menjaga keamanan lingkungan dan meningkatkan kewaspadaan. Kapolres Blitar mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika menemukan hal-hal mencurigakan guna mencegah terjadinya tindakan kriminal serupa.

“Kami berharap tragedi seperti ini tidak terulang. Masyarakat harus tetap waspada dan proaktif dalam melaporkan hal-hal yang mencurigakan kepada pihak berwenang,” kata AKBP Arif.

Dengan langkah-langkah pendampingan dan penyelidikan yang intensif, Polres Blitar berkomitmen untuk mendampingi keluarga korban hingga pemulihan menyeluruh, sekaligus memastikan keadilan ditegakkan bagi pelaku kejahatan.

Penulis :
Ahmad Ryansyah
Editor :
Ahmad Ryansyah