Pantau - Pemerintah Aceh melalui Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) memulangkan lima warga Aceh yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myanmar.
Pemulangan ini dilakukan atas arahan langsung dari Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh.
Plt Kepala BPPA Said Marzuki menyatakan bahwa pemulangan ini bertujuan untuk memfasilitasi warga Aceh yang menjadi korban TPPO.
Kelima warga tersebut merupakan bagian dari 11 warga Aceh yang sebelumnya telah dipulangkan dari Myanmar.
Proses Pemulangan dan Identitas Korban
Enam orang lainnya sudah lebih dulu kembali ke Aceh secara mandiri dengan bantuan keluarga mereka.
Lima orang yang baru dipulangkan ini sebelumnya menginap di rumah singgah milik Pemerintah Aceh di Jakarta sejak tiba di Jakarta pada 20 Maret 2025.
BPPA bekerja sama dengan Dinas Sosial Aceh dalam proses pemulangan ini.
Kelima warga Aceh dipulangkan menggunakan pesawat Garuda Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Pemerintah Indonesia telah memulangkan 564 WNI pekerja online scam dari Myanmar, termasuk warga Aceh.
Pemulangan dilakukan oleh Satgas Gabungan yang terdiri dari KBRI Yangon, KBRI Bangkok, dan Polri, dengan koordinasi dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Pemerintah Aceh Jakarta menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Luar Negeri dan pihak lain yang terlibat dalam pemulangan ini.
Berikut identitas kelima warga Aceh yang dipulangkan:
- Syahrul Ramazan (22) dari Angkieng Barat, Samalanga, Bireuen.
- Riza Fadillah (26) dari Matang Seulimeng, Langsa Barat, Kota Langsa.
- Alfandi Pratama (27) dari Laksmana, Jumpa, Bireuen.
- Muklis Saputra (27) dari Gelanggang Gampong, Kota Juang, Bireuen.
- Muhammad Jafar (21) dari Gelanggang Gampong, Kota Juang, Bireuen.
- Penulis :
- Pantau Community
