Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Menilik Hubungan Boneka Seks dengan Angka Kelahiran Jepang

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Menilik Hubungan Boneka Seks dengan Angka Kelahiran Jepang

Pantau.com - Popularitas boneka seks untuk lajang di Jepang dianggap sebagai penyebab menurunkan angka kelahiran di bawah 1 juta tahun lalu. Pasalnya, boneka seks menekan rasa ketertarikan manusia sesama manusia. 

Melansir Russia Today, Selasa (24/7/2018), boneka seks membuat sepsiaes di Jepang akan terancam punah.

Industri bonek seks pun mengakui jika peningkatan kemiripan alat bantu seks itu semakin ditingkatkan. 2.000 boneka yang lebih fleksibel dengan tingkat kemiripan baik dijual setiap tahun di Jepang.

Baca juga: Model asal Inggris Ini Miliki Payudara Terbesar

Seorang penjual boneka seks, Noburu Tanaka mengatakan ia bisa menjual produknya dengan harga USD3.750.

“Itu perasaan yang luar biasa. Terlihat seperti boneka, tetapi Anda merasa seolah-olah itu benar-benar hidup," katanya

“Ketika Anda bercinta dengan istri Anda, mungkin ada beberapa masalah. Dengan boneka, tidak ada yang perlu ditakutkan."

Para ahli telah melihat bukti penurunan angka kelahiran di daerah-daerah di mana ada peningkatan kontras dalam penjualan boneka seks. Ahli Demografi di NLI Research Institute di Tokyo, Kanako Amano mengatakan, boneka itu menimbulkan ancaman eksistensial terhadap masa depan suatu negara di mana populasi diperkirakan menurun hingga sepertiga dalam 30 tahun ke depan.

“Masalah terbesar di Jepang adalah penurunan angka kelahiran dan populasi. Itu disebut bencana nasional, ”katanya. “Orang Jepang berada di persimpangan jalan, menghadapi ancaman kepunahan. Kami adalah spesies yang terancam punah. ”

Baca juga: Arti Baper

Moru, seorang pemilik boneka seks, mengaku membelinya sejak kematian istrinya.

"Ada kehampaan di hatiku," katanya kepada tim dokumenter, sambil menunjuk deretan boneka yang ditata dalam posisi duduk di sofa.

“Ketika saya bertemu mereka, hidup saya terikat erat dengan mereka. Karena gadis-gadis ini muncul di rumah saya, dan terima kasih kepada mereka, saya tidak merasa kesepian lagi."

Sementara itu, seorang model muda bernama Hitsuji juga mengakui boneka seks membuat orang tertarik. Bahkan, ia enggan kembali berhubungan dengan pria nyata. “Masiro bukan teman, anggota keluarga atau orang yang dicintai. Dia adalah makhluk yang menerima cintaku," katanya.

"Aku tidak pernah mendampingi pria seperti itu."

Pakar Demografi, Amano yakin statistik ini menawarkan wawasan yang mengejutkan tentang masalah yang dihadapi oleh Jepang.

Penulis :
Widji Ananta