Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Bikin Mewek, Seorang Ayah Terpaksa Titipkan Anak ke Orang Asing untuk Berperang Lawan Rusia

Oleh Tim Pantau.com
SHARE   :

Bikin Mewek, Seorang Ayah Terpaksa Titipkan Anak ke Orang Asing untuk Berperang Lawan Rusia

Pantau.comMelintasi perbatasan dari Ukraina ke Hongaria, Nataliya Ableyeva, memiliki satu misi yakni mengantarkan anak-anak orang asing keluar dari medan perang.

Sambil menyimpan nomor ponsel seorang wanita yang belum pernah ia temui, Ableyeva berusaha mengamankan anak-anak yang dipercayakan kepadanya.

Ableyeva sebelumnya bertemu dengan seorang pria 38 tahun di persimpangan perbatasan di sisi Ukraina.

Pria asal Kamianets-Podilskyi itu datang dengan putra putrinya yang masih belia.

Penjaga perbatasan tidak membiarkan pria itu melintas.

Orang-orang, beberapa membawa tas dan koper, berjalan di dekat stasiun kereta api Kyiv-Pasazhyrskyi di Kyiv pada pagi hari 24 Februari 2022. Sirene serangan udara terdengar di pusat kota Kyiv hari ini ketika kota-kota di seluruh Ukraina terkena apa yang dikatakan pejabat Ukraina sebagai serangan rudal dan artileri Rusia. 

Presiden Rusia mengumumkan operasi militer di Ukraina pada 24 Februari 2022, dengan ledakan terdengar segera setelah di seluruh negeri dan menteri luar negerinya memperingatkan "invasi skala penuh" sedang berlangsung. 

Dilaporkan The Guardian, Ukraina melarang semua pria berusia 18 hingga 60 tahun keluar demi kepentingan bela negara.

"Ayah mereka hanya menyerahkan kedua anak itu kepada saya, dan memercayai saya, memberi saya paspor mereka untuk membawa mereka," kata Ableyeva sambi memeluk anak laki-laki yang baru dikenalnya beberapa jam yang lalu.

Sang ayah mengatakan, ibu dari anak-anaknya sedang dalam perjalanan dari Italia untuk menemui mereka dan membawa ke tempat yang aman.

Dia memberi Ableyeva nomor ponsel ibu dari anak-anaknya itu.

Tidak lupa mengucapkan selamat tinggal kepada dua buah hatinya tersebut.

Ableyeva sendiri meninggalkan dua anaknya yang sudah dewasa di Ukraina.

Keduanya berprofesi sebagai polisi dan perawat, sehingga dilarang meninggalkan negara menurut dekrit mobilisasi.

Ableyeva menggandeng tangan dua anak kecil itu dan bersama-sama melintasi perbatasan.

Di sisi Hongaria, tepatnya di Beregsurány, mereka menunggu di sebuah bangku dekat tenda yang didirikan untuk menampung arus pengungsi di perbatasan.

Bocah laki-laki itu menangis ketika ponselnya berdering. Itu adalah telepon dari ibunya yang hampir sampai di pos perbatasan.

Anna Semyuk (33) tidak lama kemudian datang, lalu langsung memeluk putra dan putrinya itu.

Kedua bocah belia itu berbaring kelelahan di dalam mobil sambil berselimut. Semyuk mengucapkan terima kasih kepada Ableyeva.

Kedua wanita ini berdiri di dalam cuaca yang dingin sambil berpelukan dan menangis.

"Yang bisa saya katakan kepada anak-anak saya sekarang, semuanya akan baik-baik saja. Dalam satu atau dua minggu, dan kami akan pulang," pungkasnya.

rn
Penulis :
Tim Pantau.com