Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Profil Sara Duterte, Putri Presiden yang Menang Pilwapres Filipina, Pernah Tinju Staf Pengadilan!

Oleh St Fatiha Sakinah Ramadhani
SHARE   :

Profil Sara Duterte, Putri Presiden yang Menang Pilwapres Filipina, Pernah Tinju Staf Pengadilan!

Pantau.com - Tahukah Anda bahwa wakil presiden terpilih Filipina, Sara Duterte Caprio adalah putri dari Presiden Filipina petahana, Rodrigo Duterte?

Ini menarik perhatian, terutama karena yang akan menjadi Presiden, Bongbong Marcos juga merupakan putra mantan presiden yang terkenal sebagai diktator Filipina, Ferdinand Marcos.

Melansir dari berbagai sumber, berikut profil Sara Duterte Caprio.

Wanita kelahiran 31 Mei 1978 di Kota Davao, Filipina ini memiliki nama lengkap Sara Zimmerman Duterte. Sejak kecil, ia telah dididik untuk menjadi seorang pengacara oleh ayahnya.

Ibu dari tiga anak ini bersekolah di San Pedro College, jurusan Terapi Pernapasan BS, dan lulus pada 1999. Dalam pidato pelantikannya sebagai Wali Kota Davao, Duterte mengatakan bahwa dia awalnya ingin menjadi dokter anak.

Dia kemudian mengambil gelar sarjana hukumnya di San Sebastian College, Recoletos dan lulus di tahun 2005. Di tahun yang sama, ia lulus Ujian Pengacara Filipina dan bekerja sebagai pengacara pengadilan selama beberapa bulan. Saat itu, ia juga aktif menjadi pengacara di kantor pengacara milik keluarganya, 'Carpio and Duterte Lawyer'.

Tak hanya itu, ia adalah perwira cadangan di Angkatan Bersenjata Filipina dengan pangkat kolonel.

Tak sulit untuk Sara masuk ke dunia politik, karena didikan ayahnya. Di tahun 2007. ayahnya menjabat sebagai Wali Kota Davao dan ia pun terpilih menjadi wakil ayahnya. Kemudian ia naik jabatan menggantikan ayahnya dan berhasil menjadi Wali Kota perempuan pertama untuk Davao.

Meski tampaknya kesuksesannya merupakan faktor dinasti keluarga, Sara membuat berbagai program selama masa jabatannya dan dianggap berhasil, dibuktikan dengan kota tersebut menjadi kota terkaya ke-8 dan termaju di Filipina.

Namun, pada tahun 2011, ia sempat membuat kontroversi karena meninju staf di pengadilan setelah staf tersebut menghancurkan rumah dan properti sengketa. Ia pun menerima sanksi administratif atas aksinya itu.


Penulis :
St Fatiha Sakinah Ramadhani