
Pantau - Korea Utara kembali meluncurkan rudal dan menerbangkan pesawat tempurnya di dekat area perbatasan dengan Korea Selatan.
Selain menembak rudal, militer Korea Selatan mendeteksi adanya penembakan artileri sebanyak 170 kali dari arah timur dan barat.
Korea Selatan mengecam aksi tersebut karena telah melanggar perjanjian militer pada tahun 2018 yang menyatakan untuk mengurangi ketegangan antarnegara.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan bahwa rudal diluncurkan pada pukul 1:49 pagi, Jumat (14/10/2022), dilansir ABC News.
Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada menyatakan bahwa rudal meluncur dengan arah yang tidak jelas. Kemungkinan besar senjata tersebut berjenis KN-23.
Rudal menempuh perjalanan sejauh 650 kilometer pada ketinggian maksimum 50 kilometer sebelum mendarat di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang.
"Apa pun niatnya, peluncuran rudal balistik berulang Korea Utara benar-benar tidak diizinkan dan kami tidak dapat mengabaikan kemajuan substansial teknologi rudalnya," ujar Hamada.
Korea Utara menyatakan bahwa pemimpin mereka Kim Jong Un melihat latihan peluncuran yang dilakukan pada hari Kamis.
Setelah peluncuran ia mengapresiasi kepada para pasukan nuklirnya. Bahkan Kim Jong Un menyatakan pasukannya sepenuhnya siap perang melawan semua musuh.
"Sepenuhnya siap untuk perang yang sebenarnya untuk membawa musuh di bawah kendali mereka dengan pukulan," ujar Kim.
[Laporan Kaorie Zeto Hapki]
Selain menembak rudal, militer Korea Selatan mendeteksi adanya penembakan artileri sebanyak 170 kali dari arah timur dan barat.
Korea Selatan mengecam aksi tersebut karena telah melanggar perjanjian militer pada tahun 2018 yang menyatakan untuk mengurangi ketegangan antarnegara.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan bahwa rudal diluncurkan pada pukul 1:49 pagi, Jumat (14/10/2022), dilansir ABC News.
Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada menyatakan bahwa rudal meluncur dengan arah yang tidak jelas. Kemungkinan besar senjata tersebut berjenis KN-23.
Rudal menempuh perjalanan sejauh 650 kilometer pada ketinggian maksimum 50 kilometer sebelum mendarat di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang.
"Apa pun niatnya, peluncuran rudal balistik berulang Korea Utara benar-benar tidak diizinkan dan kami tidak dapat mengabaikan kemajuan substansial teknologi rudalnya," ujar Hamada.
Korea Utara menyatakan bahwa pemimpin mereka Kim Jong Un melihat latihan peluncuran yang dilakukan pada hari Kamis.
Setelah peluncuran ia mengapresiasi kepada para pasukan nuklirnya. Bahkan Kim Jong Un menyatakan pasukannya sepenuhnya siap perang melawan semua musuh.
"Sepenuhnya siap untuk perang yang sebenarnya untuk membawa musuh di bawah kendali mereka dengan pukulan," ujar Kim.
[Laporan Kaorie Zeto Hapki]
- Penulis :
- Aries Setiawan