
Pantau - Aksi rasis masih terjadi negara adidaya Amerika Serikat. Kali ini dialami seorang mahasiswi berkulit hitam di Universitas Kentucky. Spring yang merupakan mahasiswi baru di kampus itu diserang secara fisik dan verbal oleh Sophia Rosing (22).
Dalam tayangan video, tampak Sophia yang tengah mabuk, memukul Spring beberapa kali di bagian perut serta menghardiknya dengan kata-kata kasar dan rasis. Peristiwa itu terjadi Minggu (6/11/2022) di kampus.
Akibat perbuatannya, Sophia dikeluarkan dari kampus terhitung sejak Rabu (9/11/2022).
“Saya juga telah memutuskan bahwa dia tidak akan memenuhi syarat untuk mendaftar ulang sebagai siswa. Dia secara permanen dilarang di kampus," ujar Presiden Universitas Kentucky, Eli Capilouto, dilansir New York Post.
Baca juga: FIFA Investigasi Aksi Rasisme yang Diterima Richarilson
Sementara itu, Spring mengatakan bahwa Sophia memukulnya berkali-kali pada area perut serta menggigit lengannya sambil merendahkan harga dirinya.
"Gadis itu mulai mengatakan hal-hal seperti, lakukan tugasku, bukan salahku kalau kamu berkulit hitam, bukan salahku kalau kamu jelek, dan pada titik ini dia seperti menyanyikan kata N (nigger atau negro)," ujar Spring.
Aksi tersebut terus dilakukan bahkan ketika kepolisian datang dan memborgol Sophia pada pukul 4 pagi waktu setempat. Sophia bahkan berani menendang dan menggigit petugas yang berusaha untuk menangkapnya.
Sophia mengatakan ke petugas kepolisian bahwa keluarganya kaya dan meminta untuk mendapat perlakuan khusus. Sophia sempat ditahan, sebelum akhirnya dibebaskan pada Senin malam (7/11/2022) dengan uang jaminan.
Pengacara Sophia mengatakan bahwa kliennya telah dikeluarkan dari kampus dan sedang mengikuti rehabilitasi atas aksinya.
[Laporan Kaorie Zeto Hapki]
Dalam tayangan video, tampak Sophia yang tengah mabuk, memukul Spring beberapa kali di bagian perut serta menghardiknya dengan kata-kata kasar dan rasis. Peristiwa itu terjadi Minggu (6/11/2022) di kampus.
Akibat perbuatannya, Sophia dikeluarkan dari kampus terhitung sejak Rabu (9/11/2022).
“Saya juga telah memutuskan bahwa dia tidak akan memenuhi syarat untuk mendaftar ulang sebagai siswa. Dia secara permanen dilarang di kampus," ujar Presiden Universitas Kentucky, Eli Capilouto, dilansir New York Post.
Baca juga: FIFA Investigasi Aksi Rasisme yang Diterima Richarilson
Sementara itu, Spring mengatakan bahwa Sophia memukulnya berkali-kali pada area perut serta menggigit lengannya sambil merendahkan harga dirinya.
"Gadis itu mulai mengatakan hal-hal seperti, lakukan tugasku, bukan salahku kalau kamu berkulit hitam, bukan salahku kalau kamu jelek, dan pada titik ini dia seperti menyanyikan kata N (nigger atau negro)," ujar Spring.
Aksi tersebut terus dilakukan bahkan ketika kepolisian datang dan memborgol Sophia pada pukul 4 pagi waktu setempat. Sophia bahkan berani menendang dan menggigit petugas yang berusaha untuk menangkapnya.
Sophia mengatakan ke petugas kepolisian bahwa keluarganya kaya dan meminta untuk mendapat perlakuan khusus. Sophia sempat ditahan, sebelum akhirnya dibebaskan pada Senin malam (7/11/2022) dengan uang jaminan.
Pengacara Sophia mengatakan bahwa kliennya telah dikeluarkan dari kampus dan sedang mengikuti rehabilitasi atas aksinya.
[Laporan Kaorie Zeto Hapki]
- Penulis :
- Aries Setiawan