
Pantau - Suasana haru biru dirasakan Warga Kherson setelah negaranya bebas dari Rusia. Penduduk Kherson menangis haru setelah Ukraina berhasil merebut wilayah tersebut dari Rusia. Air mata kebahagiaan itu pecah di wajah Svitlana Galak.
"Saya tak tahu kapan Rusia tiba, tapi saya hanya tahu satu hal, kemarin atau lusa, saya melihat seorang tentara Ukraina dan saya merasa lega," ujar wanita berusia 43 tahun itu pada AFP.
"Akhirnya kami dibebaskan," tambah Galak.
Desa tempatnya tinggal terletak sekitar 50 kilometer arah barat laut Kherson yang direbut oleh pasukan Rusia tak lama setelah invasi dimulai.
Kherson ialah salah satu provinsi milik Ukraina yang telah direbut kembali oleh pemerintah Ukraina dari pendudukan Rusia di provinsi ini. Provinsi ini terletak di bagian Ukraina Selatan, dengan total penduduk sebanyak 283,649 penduduk.
Pada Jumat (11/11/2022) lalu, Rusia telah menarik kembali lebih dari 30 ribu tentaranya di wilayah selatan. Presiden Volodymyr Zelensky menyatakan Kherson kembali menjadi milik Ukraina.
Galak hanya salah satu dari sekitar 180 ribu penduduk Pravdyne. Beberapa atap bangunan dan rumah hancur lebur. Puing-puing ledakan berserakan di ladang desa.
Hadirnya tentara Rusia di Pravdyne jadi momen pahit bagi Galak. Putri sulungnya meninggal dunia saat terjadi serangan bom di desa tersebut.
"Saya tak senang orang Rusia ada di sini. Anak saya meninggal dunia [karena Rusia]," ujar Galak.
Tak cuma itu, mereka juga kerap mengalami penganiayaan oleh tentara Rusia. Suaminya, Viktor, pernah dihentikan saat sedang berjalan mengunjungi ibunya.
"Rusia menghentikan saya dan memaksa saya untuk berlutut," ujar Viktor. Tangan dan kakinya juga diikat serta diancam oleh granat.
Untungnya, sebelum interogasi berlanjut, seorang tentara lain mengenali Viktor dan ia berhasil dibebaskan. Setidaknya 23 orang di desa tersebut tewas sejak pendudukan Rusia.
Pukulan untuk Putin
Perebutan kembali Kherson oleh pasukan Ukraina akan menjadi pukulan telak di politik dan simbolis bagi Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kemenangan ini juga akan membuka pintu gerbang bagi pasukan Ukraina ke seluruh wilayah Kherson, dengan akses ke Laut Hitam di barat dan Laut Azov di timur. Kendati demikian, Kremlin bersikeras bahwa Kherson masih menjadi bagian dari Rusia.
"Saya tak tahu kapan Rusia tiba, tapi saya hanya tahu satu hal, kemarin atau lusa, saya melihat seorang tentara Ukraina dan saya merasa lega," ujar wanita berusia 43 tahun itu pada AFP.
"Akhirnya kami dibebaskan," tambah Galak.
Desa tempatnya tinggal terletak sekitar 50 kilometer arah barat laut Kherson yang direbut oleh pasukan Rusia tak lama setelah invasi dimulai.
Kherson ialah salah satu provinsi milik Ukraina yang telah direbut kembali oleh pemerintah Ukraina dari pendudukan Rusia di provinsi ini. Provinsi ini terletak di bagian Ukraina Selatan, dengan total penduduk sebanyak 283,649 penduduk.
Pada Jumat (11/11/2022) lalu, Rusia telah menarik kembali lebih dari 30 ribu tentaranya di wilayah selatan. Presiden Volodymyr Zelensky menyatakan Kherson kembali menjadi milik Ukraina.
Galak hanya salah satu dari sekitar 180 ribu penduduk Pravdyne. Beberapa atap bangunan dan rumah hancur lebur. Puing-puing ledakan berserakan di ladang desa.
Hadirnya tentara Rusia di Pravdyne jadi momen pahit bagi Galak. Putri sulungnya meninggal dunia saat terjadi serangan bom di desa tersebut.
"Saya tak senang orang Rusia ada di sini. Anak saya meninggal dunia [karena Rusia]," ujar Galak.
Tak cuma itu, mereka juga kerap mengalami penganiayaan oleh tentara Rusia. Suaminya, Viktor, pernah dihentikan saat sedang berjalan mengunjungi ibunya.
"Rusia menghentikan saya dan memaksa saya untuk berlutut," ujar Viktor. Tangan dan kakinya juga diikat serta diancam oleh granat.
Untungnya, sebelum interogasi berlanjut, seorang tentara lain mengenali Viktor dan ia berhasil dibebaskan. Setidaknya 23 orang di desa tersebut tewas sejak pendudukan Rusia.
Pukulan untuk Putin
Perebutan kembali Kherson oleh pasukan Ukraina akan menjadi pukulan telak di politik dan simbolis bagi Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kemenangan ini juga akan membuka pintu gerbang bagi pasukan Ukraina ke seluruh wilayah Kherson, dengan akses ke Laut Hitam di barat dan Laut Azov di timur. Kendati demikian, Kremlin bersikeras bahwa Kherson masih menjadi bagian dari Rusia.
- Penulis :
- Desi Wahyuni