
Pantau - Syekh Ahmad Nawaf Al-Sabah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Perdana Menteri (PM) Kuwait, Senin (23/1/2023). Padahal Nawaf kurang dari empat bulan menjabat sebagai PM.
"Perdana menteri mengajukan pengunduran diri kepada putra mahkota akibat hubungan antara otoritas eksekutif dan legislatif," berdasarkan laporan media pemerintah yang dikutip, Selasa (24/1/2023).
Nawaf diangkat Putra Mahkota Sheikh Meshal al-Ahmad Al-Sabah dan dilantik pada Oktober 2022. Namun beberapa bulan kemudian, Nawaf mengirimkan surat ke Meshal karena hubungan pemerintah yang dipimpinnya dengan parlemen setempat tidak berjalan mulus.
Ketegangan Nawaf dengan parlemen di antaranya terkait RUU Keringanan Utang. Nawaf tidak mampu merespons tuntutan ini dan akhirnya menyerah.
Meshal diyakini akan segera menunjuk pengganti Nawaf.
"Perdana menteri mengajukan pengunduran diri kepada putra mahkota akibat hubungan antara otoritas eksekutif dan legislatif," berdasarkan laporan media pemerintah yang dikutip, Selasa (24/1/2023).
Nawaf diangkat Putra Mahkota Sheikh Meshal al-Ahmad Al-Sabah dan dilantik pada Oktober 2022. Namun beberapa bulan kemudian, Nawaf mengirimkan surat ke Meshal karena hubungan pemerintah yang dipimpinnya dengan parlemen setempat tidak berjalan mulus.
Ketegangan Nawaf dengan parlemen di antaranya terkait RUU Keringanan Utang. Nawaf tidak mampu merespons tuntutan ini dan akhirnya menyerah.
Meshal diyakini akan segera menunjuk pengganti Nawaf.
- Penulis :
- Muhammad Rodhi