Pantau - Presiden Rusia Vladimir Putin mencurigai Amerika Serikat (AS) sebagai dalang atas peledakan pipa gas Nord Stream.
Pipa Nord Stream 1 dan 2 yang menghubungkan Rusia dan Jerman di bawah Laut Baltik dilanda serangkaian ledakan misterius pada September 2022 lalu. Moskow menyebut tindakan itu sebagai terorisme internasional.
Denmark, Jerman, dan Swedia telah melakukan penyelidikan atas ledakan itu, tetapi Moskow mengatakan belum mendapat informasi tentang hasil penyelidikan tersebut.
"Kami bertanya kepada pihak berwenang Denmark tentang permintaan untuk bekerja sama atau untuk membentuk kelompok ahli internasional, spesialis. Jawabannya, seperti yang saya katakan, tidak jelas. Sederhananya, tidak ada jawaban. Mereka bilang kami harus menunggu," kata Putin dalam wawancara dengan saluran TV negara Rossiya-1 dikutip pada Rabu (15/3/2023).
Negara-negara Barat, termasuk Jerman mengatakan bahwa serangan itu dilakukan dengan sengaja. Namun, tak ada yang berani menyebut siapa pelakunya.
Putin menilai laporan yang menyatakan kelompok pro-Ukraina merupakan pihak yang telah menyerang pipa Nord Stream merupakan omong kosong.
“Yang harus selalu dilihat adalah mereka yang memiliki kepentingan. Dan siapa yang mempunyai kepentingan? Secara teoritis, tentu saja, Amerika Serikat,” ujarnya.
Amerika Serikat bersikeras menyangkal keterlibatan mereka dalam ledakan Nord Stream.
"Ledakan semacam ini, dengan kekuatan ini, pada kedalaman yang hanya dapat dilakukan oleh spesialis, dan didukung oleh kekuatan penuh negara, yang memiliki teknologi tertentu," kata Putin.
Pipa Nord Stream 1 dan 2 yang menghubungkan Rusia dan Jerman di bawah Laut Baltik dilanda serangkaian ledakan misterius pada September 2022 lalu. Moskow menyebut tindakan itu sebagai terorisme internasional.
Denmark, Jerman, dan Swedia telah melakukan penyelidikan atas ledakan itu, tetapi Moskow mengatakan belum mendapat informasi tentang hasil penyelidikan tersebut.
"Kami bertanya kepada pihak berwenang Denmark tentang permintaan untuk bekerja sama atau untuk membentuk kelompok ahli internasional, spesialis. Jawabannya, seperti yang saya katakan, tidak jelas. Sederhananya, tidak ada jawaban. Mereka bilang kami harus menunggu," kata Putin dalam wawancara dengan saluran TV negara Rossiya-1 dikutip pada Rabu (15/3/2023).
Negara-negara Barat, termasuk Jerman mengatakan bahwa serangan itu dilakukan dengan sengaja. Namun, tak ada yang berani menyebut siapa pelakunya.
Putin menilai laporan yang menyatakan kelompok pro-Ukraina merupakan pihak yang telah menyerang pipa Nord Stream merupakan omong kosong.
“Yang harus selalu dilihat adalah mereka yang memiliki kepentingan. Dan siapa yang mempunyai kepentingan? Secara teoritis, tentu saja, Amerika Serikat,” ujarnya.
Amerika Serikat bersikeras menyangkal keterlibatan mereka dalam ledakan Nord Stream.
"Ledakan semacam ini, dengan kekuatan ini, pada kedalaman yang hanya dapat dilakukan oleh spesialis, dan didukung oleh kekuatan penuh negara, yang memiliki teknologi tertentu," kata Putin.
- Penulis :
- Fadly Zikry
