Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Gegara Salah Ketuk Pintu Rumah, Pria di Kansas Tembak Bocah 16 Tahun

Oleh M Abdan Muflih
SHARE   :

Gegara Salah Ketuk Pintu Rumah, Pria di Kansas Tembak Bocah 16 Tahun
Pantau – Seorang pria Kansas City menghadapi tuduhan kejahatan karena diduga menembak seorang remaja kulit hitam, Ralph Yarl, yang datang ke pintu rumahnya secara tidak sengaja minggu lalu.

Senin (17/4/2023) malam, jaksa Clay County mengumumkan dakwaan terhadap Andrew Lester yang berusia 84 tahun, termasuk penyerangan tingkat pertama dan tindakan kriminal bersenjata, KCTV News 5 melaporkan.

Lester dituduh menembak Yarl dengan revolver 32 pada Kamis (13/4/2023) ketika Yarl secara keliru pergi ke rumah yang salah untuk menjemput saudara-saudaranya.

Lester menghadapi hukuman 15 tahun penjara atas satu dakwaan dan penjara seumur hidup untuk dakwaan lainnya. Surat perintah penangkapannya telah dikeluarkan dan uang jaminannya ditetapkan sebesar $200.000.

Pejabat Kansas City menjanjikan penyelidikan penuh atas insiden tersebut, yang memicu kemarahan dan protes di depan rumah penembak selama akhir pekan setelah Lester awalnya dibebaskan oleh polisi tanpa tuntutan.

Yarl kini dalam kondisi stabil di rumah sakit setempat setelah ditembak di kepala dan lengan, menurut pengacara hak sipil Lee Merritt dan Ben Crump, yang menangani kasusnya dan berbicara pada Minggu (16/4/2023).

Kepala Polisi Stacey Graves dalam konferensi persnya mengatakan, Awalnya Lester dibebaskan di bawah hukum Missouri karena polisi mengatakan mereka kekurangan pernyataan resmi dari korban, bukti forensik, dan informasi tambahan untuk berkas kasus.

Graves menambahkan bahwa dia "mendengarkan" komunitas tentang pembebasan penembak dan memahami kekhawatiran mereka.

Pembebasan itu memicu protes di kota yang menyerukan penangkapannya pada hari Minggu.

"Tidak ada alasan untuk membebaskan tersangka bersenjata dan berbahaya ini," kata Merritt dan Crump.

Insiden tersebut juga menarik perhatian Wakil Presiden Kamala Harris, yang mengatakan "Tidak boleh ada anak yang hidup dalam ketakutan akan ditembak karena membunyikan bel pintu yang salah”.

Bibi Yarl, Faith Spoonmore, mengatakan saat melakukan protes pada Minggu (16/4/2023) bahwa keponakannya "masih hidup dan dia sembuh."

"Ini bukan cerita yang ingin kami sampaikan kepada individu itu. Kami menceritakan kisah yang berbeda dari cerita yang biasa anda dengar," katanya.

Penyelidikan awal menemukan remaja itu mencampuradukkan alamat di mana orang tuanya menyuruhnya untuk menjemput saudara-saudaranya dan ditembak setelah diduga membunyikan bel pintu pria itu.

Spoonmore mengatakan bahwa Yarl pergi ke tiga rumah berbeda untuk mencari bantuan setelah ditembak tetapi ditolak.

Graves juga mengatakan bahwa informasi awal tidak menunjukkan bahwa penembakan itu bermotif rasial.

"Itu masih penyelidikan aktif, tetapi sebagai Kapolri, saya mengakui komponen rasial dari kasus ini. Saya mengakui dan memahami kepedulian masyarakat dan tanggapan masyarakat terhadap insiden khusus ini," katanya.

Halaman GoFundMe telah disiapkan oleh Spoonmore untuk mengumpulkan dana untuk tagihan medis dan terapi Yarl. Dia menulis bahwa dana tambahan akan digunakan untuk biaya kuliahnya. Kampanye ini telah mengumpulkan lebih dari $1,9 juta untuk mencapai target $2 juta.
Penulis :
M Abdan Muflih