
Pantau - Komisi VIII DPR RI mengutuk keras aksi pembakaran Al-Qur'an yang kembali terjadi di Swedia pada Rabu (28/6/2023) malam oleh para ekstrimis.
Anggota Komisi VIII DPR RI, Luqman Hakim meminta seluruh pihak saling menghormati hak beragama dan keyakinan antar sesama umat manusia.
"Belum terlambat untuk menyadari bahwa di dalam pengikut setiap agama dan keyakinan selalu ada potensi pemikiran dan tindakan intoleran serta radikal," kata Luqman, Jumat (30/6/2023).
Selama ini, menurutnya, cap intoleran dan radikal hanya dikesankan kuat melekat kepada pengikut agama Islam.
Padahal, lanjutnya, di belahan dunia lain, masih terjadi pelecehan dan penghinaan terhadap simbol-simbol agama Islam.
"Berulang kali Al-Qur'an dibakar, diinjak-injak, dan dirusak oleh pihak-pihak yang menempatkan Islam sebagai musuh. Ini bukti nyata pemikiran dan tindakan intoleran serta radikal ada di setiap pemeluk agama," sambungnya.
Ia menegaskan, apapun eskpresi dari pemikiran dan tindakan intoleran dan radikal, hal itu sangat merugikan bagi masyarakat dunia.
Ia menambahkan, hal ini akan berpotensi menjauhkan tercapainya cita-cita kedamaian hidup bagi seluruh warga dunia.
"Oleh karena itu, selain mengutuk keras pembakaran Al-Qur'an di Swedia, saya mengajak umat Islam tidak terprovokasi dengan melakukan aksi-aksi merusak yang merugikan sesama umat manusia," imbaunya.
Anggota Komisi VIII DPR RI, Luqman Hakim meminta seluruh pihak saling menghormati hak beragama dan keyakinan antar sesama umat manusia.
"Belum terlambat untuk menyadari bahwa di dalam pengikut setiap agama dan keyakinan selalu ada potensi pemikiran dan tindakan intoleran serta radikal," kata Luqman, Jumat (30/6/2023).
Selama ini, menurutnya, cap intoleran dan radikal hanya dikesankan kuat melekat kepada pengikut agama Islam.
Padahal, lanjutnya, di belahan dunia lain, masih terjadi pelecehan dan penghinaan terhadap simbol-simbol agama Islam.
"Berulang kali Al-Qur'an dibakar, diinjak-injak, dan dirusak oleh pihak-pihak yang menempatkan Islam sebagai musuh. Ini bukti nyata pemikiran dan tindakan intoleran serta radikal ada di setiap pemeluk agama," sambungnya.
Ia menegaskan, apapun eskpresi dari pemikiran dan tindakan intoleran dan radikal, hal itu sangat merugikan bagi masyarakat dunia.
Ia menambahkan, hal ini akan berpotensi menjauhkan tercapainya cita-cita kedamaian hidup bagi seluruh warga dunia.
"Oleh karena itu, selain mengutuk keras pembakaran Al-Qur'an di Swedia, saya mengajak umat Islam tidak terprovokasi dengan melakukan aksi-aksi merusak yang merugikan sesama umat manusia," imbaunya.
- Penulis :
- Aditya Andreas