Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

1.300 Orang Ditangkap hingga 79 Petugas Terluka dalam Kerusuhan Malam ke-4 di Prancis

Oleh M Abdan Muflih
SHARE   :

1.300 Orang Ditangkap hingga 79 Petugas Terluka dalam Kerusuhan Malam ke-4 di Prancis
Pantau - Lebih dari 1.300 orang ditangkap dan 79 petugas polisi terluka dalam semalam pada Sabtu (1/7/2023) ketika protes anti-rasisme pecah di seluruh Prancis di malam keempat berturut-turut.

Kementerian Dalam Negeri Prancis mengatakan, sebanyak 45.000 polisi dan gendarme yang didukung oleh kendaraan lapis baja ringan dikerahkan ke seluruh negeri saat Prancis terguncang akibat penembakan remaja berusia 17 tahun, Nahel Merzouk, yang dibunuh oleh polisi saat pemberhentian lalu lintas di pinggiran kota Paris pada Selasa (27/6/2023) lalu.

Pihak berwenang mengatakan bahwa Kepolisian Nasional Prancis dan Prefektur Kepolisian Paris juga dikerahkan semalam untuk "menjaga dan memulihkan ketertiban republik" dan untuk melawan pelanggaran dan gangguan.

Alhasil, Presiden Emmanuel Macron pun menunda kunjungan kenegaraan ke Jerman yang dijadwalkan pada Minggu (2/7/2023) untuk menangani kekerasan yang terus berlanjut.

Unit krisis antar kementerian pemerintah bertemu lagi Sabtu pagi untuk menilai tingkat kerusakan selama malam keempat kerusuhan, yang menurut Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin tidak sehebat malam-malam sebelumnya, dalam sebuah pertemuan dengan polisi di Mantes-la-Jolie, sekitar 35 km sebelah barat Paris.

Namun, para pejabat setempat melaporkan gelombang penjarahan dan kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya di kota-kota di seluruh negeri dalam semalam, termasuk di Lyon, di mana Wali Kota Grégory Doucet memohon bala bantuan polisi untuk membantu para sipir lokal yang "kewalahan" dengan skala kerusuhan.

Doucet mengatakan bahwa gerombolan anak muda yang berjalan kaki, bersepeda, dan bersepeda motor telah menyerang dan menjarah 40 toko di kota tersebut dan membakar 20 kendaraan.

Gedung-gedung resmi juga menjadi sasaran para penyerang dalam gelombang kerusuhan terbaru, termasuk balai kota di kota Lens dan Oise di bagian utara.

Kerusuhan terbaru terjadi menjelang upacara pemakaman Nahel, yang berlangsung di pinggiran kota Paris, Nanterre, pada Sabtu.

Ratusan pelayat bernyanyi dan menangis mengiringi jenazah Nahel dari sebuah masjid menuju pemakaman Mont-Valérien di Nanterre, di mana ia akan dikebumikan, demikian dilaporkan media Inggris, Independent.
Penulis :
M Abdan Muflih