
Pantau - Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan ditangkap di Lahore pada Sabtu (5/8/2023), setelah pengadilan di Islamabad menyatakan bahwa ia bersalah atas kasus korupsi dan menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara.
Khan, yang kini menjabat sebagai ketua partai oposisi Tehreek-e-Insaf, atau PTI, ditangkap oleh polisi Punjab di kediamannya di Lahore dan dibawa ke Islamabad setelah vonis dalam kasus yang disebut Toshakhana, demikian konfirmasi dari PTI.
Mantan perdana menteri berusia 70 tahun ini dinyatakan bersalah atas praktik-praktik korupsi oleh pengadilan setelah jaksa menuduhnya mengantongi keuntungan dari penjualan hadiah-hadiah negara ketika ia menjabat dari tahun 2018 hingga 2022.
Tuduhan terhadap Khan termasuk tidak mengungkapkan uang yang dia dapatkan dari hadiah dari para pejabat asing. Pihak berwenang mengatakan bahwa ia membeli hadiah dengan harga diskon dari Toshakhana, tempat penyimpanan hadiah negara dan kemudian menjualnya kembali untuk mendapatkan keuntungan. Hadiah-hadiah tersebut diperkirakan bernilai sekitar $635.000.
Pemerintah Pakistan tahun lalu melarang mantan perdana menteri itu untuk memegang jabatan setidaknya selama lima tahun karena skandal korupsi, yang pertama kali muncul pada tahun 2021.
Perintah yang dikeluarkan oleh Hakim Distrik dan Sesi Tambahan Humayun Dilawar dan diperoleh oleh surat kabar Pakistan Dawn menolak langkah Khan untuk memberhentikan kasus ini dan menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara kepada politisi tersebut.
Perintah tersebut menyatakan bahwa Khan telah terbukti bersalah atas praktek korupsi dengan menyembunyikan keuntungan yang diperolehnya dari kas negara dengan sengaja dan disengaja.
“Dia menipu ketika memberikan informasi tentang hadiah yang dia peroleh dari Toshakhana yang kemudian terbukti salah dan tidak akurat,” katanya.
"Ketidakjujurannya sudah tidak diragukan lagi," tambah perintah tersebut.
PTI menyebut penangkapan Khan sebagai "penculikan" dalam sebuah postingan di platform media sosial X.
Mantan perdana menteri ini tidak melawan, kata partai tersebut, meskipun mereka mengklaim bahwa polisi Punjab "memukuli" para penjaga keamanan dan staf rumahnya. Khan bersikukuh bahwa ia tidak bersalah dan partai tersebut mengecam persidangan tersebut sebagai "pengadilan kangguru", dan memprediksi Khan akan keluar sebagai pemenang dalam pertarungan hukum tersebut.
Dalam sebuah pesan yang direkam sebelum penangkapannya, Khan mengatakan, "Pada saat pesan ini sampai ke tangan Anda, saya akan berada di penjara. Setelah penangkapan saya, saya ingin Anda melanjutkan protes damai dan tidak duduk diam di dalam rumah."
Tuduhan terhadap pemimpin populis ini telah memicu beberapa aksi kekerasan yang meluas oleh para pendukungnya di seluruh Pakistan.
Penangkapan awalnya pada tanggal 9 Mei memicu kerusuhan yang intens di mana instalasi militer dan negara diserang oleh anggota partai PTI. Sedikitnya delapan orang tewas dan 1.400 orang ditangkap sehubungan dengan kekerasan tersebut, kata polisi.
[Sumber: UPI News]
- Penulis :
- Abdan Muflih