Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Uang Tunai USD104 Juta Milik Bank Sentral Liberia Hilang, Anak Eks Presiden Dicegah ke Luar Negeri

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Uang Tunai USD104 Juta Milik Bank Sentral Liberia Hilang, Anak Eks Presiden Dicegah ke Luar Negeri

Pantau.com - Uang tunai senilai USD104 juta hilang saat dalam perjalanan ke Bank Sentra Liberia. 15 warga Liberia, termasuk putra mantan presiden Ellen Johnson Sirleaf, dilarang meninggalkan negara itu.

Menteri Penerangan Liberia Eugene Nagbe mengatakan, serangkaian pengiriman uang pesanan bank sentral Liberia dari pencetak di luar negeri hilang sejak tahun lalu, sesudah melewati pelabuhan utama. Jumlah yang hilang itu setara dengan hampir lima persen produk domestik bruto negara Afrika Barat tersebut.

Charles Sirleaf, putra pemenang Nobel Perdamaian Ellen Johnson Sirleaf, dan mantan gubernur bank sentral, Milton Weeks, termasuk di antara yang dilarang keluar negeri sebagai bagian dari penyelidikan itu, kata pernyataan Kementerian Penerangan, yang disiarkan pada Selasa malam.

"Pemerintah melakukan penyelidikan tersebut dengan sungguh-sungguh karena itu memiliki dampak keamanan negara," katanya.

Baca juga: Australia Gunakan Drone sebagai Garda Terdepan Pasukan Anti Teror

Baik Sirleaf maupun Weeks tidak dapat dihubungi untuk mendapatkan tanggapan. Pejabat Bank Sentral juga tidak menjawab permintaan untuk tanggapan.

Penyelidik masih berusaha memastikan jumlah uang pesanan itu, di mana dicetak, berapa banyak sudah tiba di negara itu, dan di mana sekarang. Uang itu dipesan ketika Sirleaf masih berkuasa, sebelum digantikan George Weah pada tahun ini.

Menteri Kehakiman Frank Musah Dean menyatakan pemerintahan Sirleaf belum memberitahu pemerintah saat ini tentang pesanan awal itu dan bahwa penyelidikan dimulai setelah Weah mengetahuinya pada Agustus.

Menteri Penerangan Nagabe mengatakan kepada Voice of America pada Selasa bahwa tidak ada catatan peti kemas itu masuk pelabuhan, meskipun beberapa karyawan bank meminta pengambilan pada 31 Maret. Peti kemas itu tercatat tiba pada November 2017 dan Agustus 2018.

Liberia tidak memiliki percetakan uang dan bank sentral adalah satu-satunya badan dengan kekuatan memesan uang baru. Pemerintah sebelumnya menyetujui pencetakan uang baru pada Agustus 2016, saat negara itu pulih dari wabah Ebola, yang menghancurkan.

Baca juga: Tengah Buru Pengedar Narkoba, Anjing Polisi Malah Bikin Nenek 73 Tahun Tewas

Uang hilang itu menjadi pukulan tidak terduga bagi Liberia, satu dari negara termiskin di dunia, yang mengalami dua perang saudara pada 1989 hingga 2003. Ebola menyerang pada 2013, menewaskan ribuan orang hingga tiga tahun kemudian.

Sirleaf dipuji karena menciptakan perdamaian selama 12 tahun kepresidenannya tapi dikecam karena gagal mengendalikan korupsi tingkat tinggi.

Charles Sirleaf, satu dari tiga putranya, ditunjuk untuk jabatan pemerintah, diskors dari jabatan Wakil Gubernur Bank Sentral pada 2012 dalam penyelidikan penumpasan korupsi. Namun, dia ditunjuk kembali menjadi kepala sementara bank sentral pada Februari 2016, yang memicu tuduhan nepotisme.

Penulis :
Widji Ananta