
Pantau - Sebuah tim penyelamat menemukan 17 mayat dan 33 lainnya masih hilang setelah sebuah perahu yang membawa Muslim Rohingya terbalik di dekat Myanmar ketika berlayar menuju Malaysia pada Senin (6/8/2023), para pejabat mengatakan pada Kamis (10/8/2023).
Bya Latt, juru bicara kelompok penyelamat Shwe Yaung Matta Foundation, mengatakan bahwa delapan orang dari perahu yang terbalik itu ditemukan dalam keadaan hidup, bersama dengan mayat 10 wanita dan tujuh pria. Perahu tersebut sedang berusaha mencapai Malaysia dan mengalami badai di laut dan tenggelam di bawah ombak yang kuat, di dekat Sittwe.
Latt mengatakan bahwa para korban yang selamat telah ditahan di kantor polisi setempat dan penyelidikan serta pencarian lebih banyak mayat dan korban selamat masih terus dilakukan. Pihak berwenang mengatakan bahwa para korban berasal dari berbagai kota, termasuk Rathedaung, Maungdaw dan Buthidaung, kata pejabat polisi tersebut.
Mereka telah berlayar dengan perahu kayu yang membawa 58 penumpang dan kru.
Diketahui, etnis Muslim Rohingya merupakan kelompok agama minoritas di Myanmar, di mana operasi militer tahun 2017 telah memaksa 700.000 orang mengungsi ke kamp-kamp pengungsian di Bangladesh.
Akibatnya, ribuan orang telah melakukan perjalanan berbahaya ke Malaysia, Indonesia dan negara-negara Muslim lainnya untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, lebih dari 3.500 orang melakukan perjalanan yang mengerikan melintasi Laut Andaman dan Teluk Benggala pada tahun 2022.
[Sumber: UPI News]
- Penulis :
- Abdan Muflih
- Editor :
- Abdan Muflih