
Pantau.com - Pemerintah Suriah membuka kembali jalur perbatasan Nassib dengan Yordania, pada Sabtu (29 September 2018). Kementerian Transportasi Suriah mengatakan, sudah tiga tahun rute perdagangan utama itu ditutup oleh pemberontak.
Perlintasan Nassib dikuasai pemberontak pada tahun 2015 lalu menyebabkan putusnya rute persinggahan utama bagi ratusan truk yang mengantarkan barang antara Turki dan Teluk, dan Lebanon dengan Teluk.
"Truk dan lalu lintas transit mulai melalui perbatasan Suriah-Yordania," bunyi pernyataan Kementerian Transportasi seperti dilansir Reuters, Senin (1/10/2018).
Baca juga: Arab Saudi Angkat Bicara Terkait Perjanjian Rusia-Turki 'Kubur' Perperangan di Idlib Suriah
Sebelum Perang tahun 2011, barang-barang bernilai miliaran dollar dalam perdagangan tahunan melintasi rute Nassib di bagian Selatan Suriah dan penutupannya membebani ekonomi Suriah dan negara-negara disekitarnya.
Menteri Ekonomi Libanon mengatakan pada Reuters pada Juli perlintasan itu "urat nadi" bagi ekonomi Libanon dan persetujuan yang hendak dicapai untuk membukanya kembali.
Baca juga: Erdogan: Rusia-Turki Buru Kelompok Militan yang Harus Meninggalkan Zona Demiliterisasi Idlib
Pada Semptember, Damakus telah terlibat dalam pembicaraan teknis dengan Amman untuk membuka kembali rute Nassib yang telah diambil alih oleh Suriah pada Juli lalu.
Pemerintah Suriah telah mengendalikan sebagian besar negara itu dengan bantuan dari sekutunya, yaitu Rusia dan Iran.
- Penulis :
- Noor Pratiwi