Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

AS Desak Israel Prioritaskan Perlindungan Warga Sipil Palestina

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

AS Desak Israel Prioritaskan Perlindungan Warga Sipil Palestina
Foto: Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin. (ANTARA)

Pantau - Amerika Serikat (AS) mendorong Israel untuk tidak melakukan serangan militer di Rafah tanpa adanya rencana dalam menjamin keselamatan warga sipil Palestina.

"Kami sudah jelas mengenai perlunya memprioritaskan perlindungan warga sipil," ujar Menteri Pertahanan (Menhan) AS, Lloyd Austin dalam konferensi pers di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman, dilansir Antara, Rabu (20/3/2024).

"Operasi militer tidak boleh dilanjutkan tanpa rencana yang jelas dan dapat dilaksanakan untuk mengevakuasi warga sipil keluar dari ruang pertempuran, dan juga merawat mereka setelah Anda mengevakuasi mereka," sambungnya.

Austin menyebut bahwa AS telah menyampaikan kekhawatirannya kepada otoritas Israel di semua tingkatan dan dirinya juga telah menyampaikan pesan tersebut ke Menhan Israel beberapa kali.

Saat ditanya mengenai pemerintah AS apakah akan mempertimbangkan untuk menunda pengiriman senjata penyerang ke Israel di tengah banyaknya korban sipil yang berjatuhan, Menhan AS dengan tegas mengatakan Israel memiliki hak dasar untuk dapat mempertahankan diri.

Menhan tersebut juga menambahkan bahwa, selain mendukung keamanan Israel, Washington juga berharap pemerintah Israel untuk mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan tersalurkan ke Gaza serta melindungi warga sipil.

"Israel punya hak untuk membela diri. Namun mereka juga perlu melindungi warga sipil di medan pertempuran. Dan sekali lagi, dua hal itu tidak bisa dipisahkan satu sama lain," ujar Austin.

Diketahui Perdana Menteri (PM) Israel Netanyahu telah menyetujui rencana serangan militer pada 15 Maret 2024 di jalur Gaza Selatan meski mendapatkan tekanan internasional.

Sejak itu, terdapat 31.800 warga Palestina tewas di Gaza dan hampir 74 rubu lainnya mengalami luka-luka ditengah kehancuran massal serta kekurangan kebutuhan pokok.


Laporan: Kaorie Zeto Hapki

Penulis :
Khalied Malvino