Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Gedung Putih Respons Aksi Mahasiswa Pro-Palestina

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Gedung Putih Respons Aksi Mahasiswa Pro-Palestina
Foto: Mahasiswa pro-Palestina ditangkap polisi. (Getty Images)

Pantau - Gedung Putih merespons aksi protes pro-Palestina di sejumlah kampus di Amerika Serikat (AS). Dikatakannya, banyak kalangan masyarakat sedang mengalami 'masa yang amat sulit'.

"Kami tahu, saat ini adalah masa yang amat menyakitkan untuk berbagai komunitas," kata juru bicara Gedung Putih, Jean-Pierre, dikutip Kamis (25/4/2024).

"Pejabat staf Gedung Putih saat ini ikut dalam berbagai rapat secara rutin dengan kelompok-kelompok tersebut," sambungnya.

Ratusan mahasiswa di berbagai universitas negeri dan swasta di AS menggelar protes sebagai bentuk dukungan untuk Palestina.

Para mahasiswa berunjuk rasa dengan mendirikan kemah sebagai solidaritas pada aksi mahasiswa Universitas Columbia di New York, yang sudah terlebih dahulu membangun 'perkemahan solidaritas Gaza' sejak pekan lalu.

Pada saat yang sama, Rektor Universitas Columbia Minouche Shafik harus menghadapi anggota Kongres AS dalam rapat dengar pendapat perihal antisemitisme.

Shafik kemudian mengizinkan Kepolisian New York City (NYPD) asuk ke area kampus untuk membubarkan perkemahan itu. Lebih dari 100 orang ditahan, sementara 15 mahasiswa diskors.

Meski demikian, banyak mahasiswa lainnya lantas melanjutkan perkemahan untuk solidaritas tersebut.

Otoritas sejumlah universitas lainnya mengikuti langkah Universitas Columbia, yaitu mengizinkan pihak kepolisian membubarkan unjuk rasa pro Palestina oleh mahasiswa mereka.

Pada Senin (22/4/2024), sebanyak 133 mahasiswa dan dosen yang berunjuk rasa di Universitas New York ditangkap polisi.

Selain itu, 47 mahasiswa pengunjuk rasa di Universitas Yale di Connecticut diamankan pihak keamanan kampus, dan 3 mahasiswa Politeknik Humboldt California dibekuk polisi.

Para mahasiswa yang berunjuk rasa menuntut almamater mereka mengecam agresi militer Israel di Jalur Gaza yang didukung AS.

Para mahasiswa juga mendesak almamater masing-masing memutus investasi dengan perusahaan-perusahaan yang terkait dengan Israel, serta menghentikan kerja sama studi luar negeri dengan universitas di Israel.

Sedikitnya 34.000 warga Palestina tewas dan lebih dari 77.000 lainnya terluka akibat serangan Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza hingga saat ini, menurut otoritas setempat.

Laporan: Kaorie Zeto Hapki

Penulis :
Khalied Malvino

Terpopuler