
Pantau - Kelompok Palestina Hamas mengecam Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu atas penutupan kantor lembaga penyiaran Al Jazeera pada Minggu (5/5/2024) yang berada di Yerusalem.
“Ini adalah pelanggaran terang-terangan terhadap kebebasan pers, dan merupakan tindakan penindasan dan pembalasan terhadap peran profesional Al Jazeera dalam mengungkap kejahatan pendudukan dan pelanggaran yang dilakukan oleh tentara kriminal Nazi dan pemukim teroris terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dan Israel. menduduki Tepi Barat,” ujar Hamas dalam sebuah pernyataan, dikutip Selasa (7/5/2024).
“Hal ini terjadi sebagai puncak dari pernyataan perang terhadap jurnalis yang menjadi sasaran terorisme Zionis sistematis dengan tujuan menyembunyikan kebenaran.” lanjutnya.
Atas penutupan tersebut, Hamas menuduh Israel telah menargetkan pekerja Al Jazeera banyak diantara mereka 141 reporter yang dibunuh oleh pasukan Israel di Gaza sejak perang ini dimulai.
“Ini mengungkap kepalsuan klaim entitas pendudukan atas kebebasan pers dan pekerjaan jurnalistik, yang merupakan pelanggaran berat dan penindasan terhadap kebebasan, yang mengharuskan entitas tersebut ditempatkan di urutan teratas daftar hitam negara dan entitas yang mempraktikkan terorisme dan membatasi aktivitas jurnalistik. bekerja,” tutur Hamas.
Diketahui PM Netanyahu pada Minggu pagi mengumumkan bahwa pemerintahannya telah menutup lembaga penyiaran Al Jazeera setelah lama mengkirit saluran berita tersebut karena meliput mengenai perang di Gaza.
“Pemerintahan yang saya pimpin dengan suara bulat memutuskan: saluran hasutan Al Jazeera akan ditutup di Israel,” beber Netanyahu di media sosial.
Keputusan untuk menutup Al Jazeera yang berbasis di Qatar terjadi berkat Knesset meloloskan rancangan undang-undang pada bulan April, yang memungkinkan pemerintah untuk menutup sementara semua media asing.
Diketahui Tindakan tersebut digunakan oleh Rusia yang dimana negara tersebut menangani pers di tengah perang di Ukraina.
“Kami di Hamas… meskipun terjadi perang brutal di Gaza, kami menyambut dan tetap menyambut semua media untuk datang ke Gaza dan menjangkau setiap tempat di dalamnya… untuk menyampaikan kebenaran kepada dunia, kebenaran yang ditakuti dan ditakutkan oleh Netanyahu. perkelahian,” kata kelompok itu dalam pernyataan lebih lanjut pada hari Minggu.
Laporan Kaorie Zeto Hapki
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Khalied Malvino