
Pantau - Dilaporkan 61 warga Thailand tewas akibat serangan cuaca panas ekstrem sepanjang tahun ini. Jumlah korban tewas itu meningkat ketimbang tahun lalu.
Mengutip Channel News Asia (CNA), Jumat (10/5/2024), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Thailand membeberkan, cuaca panas ekstrem ini sudah berlangsung sejak beberapa pekan terakhir.
Gelombang cuaca panas ekstrem melanda Thailand dalam beberapa pekan terakhir ini mendorong pihak berwenang menerbitkan peringatan tentang cuaca panas hampir setiap hari.
Kemenkes Thailand mengungkapkan, 61 korban tewas karena sengatan panas sejak awal tahun 2024, dibandingkan tahun lalu yang jumlahnya mencapai 37 jiwa.
"Bagian timur laut Thailand – jantung pertanian – mengalami jumlah kematian tertinggi," kata Kemenkes Thailand.
Para ilmuwan telah lama memperingatkan, perubahan iklim yang disebabkan manusia akan menghasilkan gelombang panas lebih sering, lebih lama, dan lebih hebat.
Meskipun fenomena El Nino turut mendorong panas tahun ini, Asia juga mengalami pemanasan lebih cepat dibandingkan rata-rata global, menurut Organisasi Meteorologi Dunia PBB.
Wakil Departemen Pengendalian Penyakit Thailand, Apichart Vachiraphan, memperingatkan orang-orang dengan kondisi medis yang mendasarinya untuk membatasi waktu di luar ruangan.
Kerajaan Arab Saudi tahun ini mengalami penundaan musim hujan, dengan cuaca panas terik yang berlangsung lebih lama dari biasanya.
Badai telah melanda sebagian wilayah kerajaan pada pekan ini, menurunkan suhu namun menimbulkan peringatan dari pihak berwenang mengenai potensi banjir bandang.
Pada April 2024, kerajaan tersebut mencatat suhu 44,2 derajat Celcius di provinsi utara Lampang – hanya sedikit di bawah rekor nasional sepanjang masa sebesar 44,6 derajat Celcius pada tahun lalu.
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Khalied Malvino