Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Berulah Lagi, Pemukim Israel Blokir Jalur Truk Pengangkut Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Berulah Lagi, Pemukim Israel Blokir Jalur Truk Pengangkut Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Foto: Para pengunjuk rasa pemukim Israel mengadang truk pengangkut bantuan kemanusiaan untuk Gaza, Palestina melalui beberapa penyeberangan perbatasan di Kerem Shalom. (Maya Levin/NPR)

Pantau - Pemukim Israel kembali berulah. Mereka mempersulit pendistribusian bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Jalur Gaza. Walaupun Rafak merupakan jalur utama untuk masuk ke Gaza, demonstrasi para pemukim Israel ini menyulitkan para pemasok melintasi jalur penyeberangan Karem Abu Salem (Kerem Shalom).

Dilaporkan Al Jazeera, Karem Abu Salem yang mengkoneksikan Israel-Mesir kembali dibuka pada Rabu (8/5/2024) usai serangan roket Hamas. Jalur tersebut merupakan akses terdekat ke pintu perbatasan Rafah yang menghubungkan Mesir dengan Gaza.

Namun karena serangan militer Israel dalam beberapa hari terakhir ini, PBB menyatakan tak ada pekerja Palestina yang aman mencapai negara lain untuk memproses bantuan kemanusiaan tersebut. Yordania juga telah menyalurkan truk berisi bantuan ke Gaza, namun beberapa di antaranya diserang pemukim Israel.

Yordania pun berang dengan aksi pemukim Israel yang menyerang truk-truk pengangkut bantuan tersebut. Yordania menegaskan, Tel Aviv mesti bertanggungjawab atas serangan para pemukim.

Pada 7 Oktober 2023, kelompok perlawanan Palestina Hamas meluncurkan serangan roket besar-besaran terhadap Israel dan menerobos perbatasan serta menyerang permukiman sipil dan basis militer. Akibatnya, hampir 1.200 warga Israel tewas dan sekitar 240 orang lainnya disandera selama serangan berlangsung.

Israel lantas melakukan serangan balasan, memerintahkan pengepungan total terhadap Gaza dan mulai melakukan invasi darat dengan tujuan melenyapkan petempur Hamas dan menyelamatkan para sandera.

Sejauh ini, lebih dari 34.800 warga Palestina terbunuh dalam serangan yang dilakukan militer Israel di Gaza, menurut otoritas setempat. Sementara itu, lebih dari 100 sandera diyakini masih ditahan Hamas di Gaza.

Pada Senin pasukan Israel memulai operasi militer di wilayah timur Kota Rafah dan mengambilalih wilayah Gaza di perbatasan Rafah dengan Mesir. Keputusan untuk menyerang Kota Rafah diambil meski Hamas menyetujui syarat perjanjian gencatan senjata yang diusulkan Mesir dan Qatar.

Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu menyebut perjanjian tersebut tidak dapat diterima. Saat ini lebih dari satu juta orang diyakini mengungsi di Kota Rafah. 

Penulis :
Khalied Malvino
Editor :
Khalied Malvino