Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Rusia Mulai Latihan Senjata Nuklir Taktis di Wilayah Perbatasan Ukraina

Oleh Kaorie Zeto Hapki
SHARE   :

Rusia Mulai Latihan Senjata Nuklir Taktis di Wilayah Perbatasan Ukraina
Foto: Latihan Parade Hari Kemenangan Di Moskow. (Getty Images)

Pantau - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan telah memulai latihan senjata nuklir taktis tahap pertama yang melibatkan rudal Iskander dan Kinzhal, di wilayah perbatasan dengan Ukraina, pada Selasa (21/5/2024).

Kementerian tersebut mengatakan bahwa latihan itu akan berlangsung di Distrik Militer Selatan yang perbatasan dan mencakup bagian dari Ukraina yang telah diduduki secara illegal oleh Moskow sejak invasi dimulai, pada Februari 2022.

Kementerian tidak memberikan lokasi pasti Latihan tersebut, akan tetapi Belarus merupakan tempat yang dimana tahun lalu Rusia mengatakan akan mengerahkan senjata nuklir taktis, juga diperkirakan akan ambil bagian.

Para ahli nuklir mengatakan latihan tersebut dilakukan sebagai sinyal peringatan oleh Vladimir Putin untuk menghalangi sekutu Ukraina di Barat, yang telah memberikan intelijen dan persenjataan ke Kyiv.

Sedangkan kementerian mengucap latihan ini bertujuan untuk memastikan unit dan peralatan siap untuk digunakan dalam pertempuran, agar dapat merespon dan tanpa syarat memastikan integritas territorial serta kedaulatan negara Rusia dalam menganggapi provokatif dan ancaman.

Diketahui, Putin memerintahkan latihan tersebut setelah politisi Barat menyatakan mereka mungkin bersedia memberikan dukungan lebih jauh terhadap Ukraina.

Awal bulan ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dia tidak mengesampingkan pengerahan pasukan ke Ukraian dalam kondisi tertentu, sedangkan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengucap Kyiv berhak menembak rudal barat ke Rusia.

Kementerian Pertahanan telah menerbitkan rekaman yang menunjukkan truk-truk membawa rudal ke lapangan, yang di mana para pasukan di lapangan sedang menyiapkan pesawat pembom untuk membawa hulu ledakan.

Dikatakan bahwa latihan tersebut melibatkan latihan memuat kendaraan peluncuran, berkendara ke lokasi peluncuran yang ditentukan, dan memuat pesawat dengan rudal Kinzhal, yang merupakan senjata hipersonik.

“Latihan ini jelas merupakan sinyal respons terhadap diskusi mengenai pasukan negara-negara NATO di Ukraina,” Nikolai Sokov, mantan pejabat pengawasan senjata Soviet dan Rusia, dikutip Al Jazeera Rabu (22/5/2024).

“Fitur yang paling penting adalah pengumuman awal dan visibilitas.” lanjutnya.

Militer negara-negara Barat akan mengawasi latihan tersebut dengan cermat dan berusaha menarik kesimpulan tentang berapa lama waktu peringatan yang akan mereka miliki jika Rusia benar-benar mengerahkan senjata semacam itu, katanya.

Penulis :
Kaorie Zeto Hapki