
Pantau - Amerika Serikat (AS) menyetop sementara pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza via dermaga yang belum lama dibangun di perairan tak jauh dari daerah kantong Palestina itu. Penangguhan pendistribusian ini dilakukan usai dermaga khusus bantuan kemanusiaan itu rusak imbas cuaca buruk dan gelombang pasang.
Wakil juru bicara Pentagon, Sabrina Singh membeberkan, dermaga khusus tersebut dibangun di lepas pantai Gaza sudah dipindahkan untuk diperbaiki dan bakal dipulihkan usai perbaikan dituntaskan.
Dia menuturkan, dermaga khusus bantuan kemanusiaan itu bakal diperbaiki di Pelabuhan Ashdod, Israel. Diprediksi bisa memakan waktu sekitar sepekan untuk menyelesaikan perbaikan.
Akhir pekan lalu, militer AS mengungkapkan, empat kapal militer pendukung misi dermaga khusus bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza terdampak kondisi lautan yang berat. Dua di antaranya terdampar di pantai dekat dermaga, sementara dua kapal lainnya terdampar di area pantai Israel dekat Ashkelon.
Singh pada Selasa (28/5/2024) menyebut, sejumlah tentara AS terjebak dalam tiga kapal yang tedampar itu. Namun pada malam harinya, pejabat pertahanan AS -- yang enggan disebut namanya -- mengungkapkan tak ada lagi tentara terjebak dalam kapal-kapal itu.
"Semua personel militer telah dipindahkan dari kapal-kapal yang terdampar," ucap pejabat AS itu kepada Al Arabiya English.
Pekan lalu, tiga personel militer AS menderita luka-luka dalam operasi pendistribusian bantuan kemanusiaan lewat dermaga itu, dengan dua tentara di antaranya luka ringan dan bisa kembali bertugas.
Sementara satu tentara AS dievakuasi ke rumah sakit di Israel guna mendapat perawatan medis. Dikabarkan, tentara itu masih dalam kondisi kritis.
Amerika Serikat (AS) berencana hendak membangun dermaga khusus untuk meningkatkan pendistribusian bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, Palestina. Rencananya, dermaga khusus bakal beroperasi dalam beberapa pekan ke depan.
Namun Washington menekankan dermaga khusus tersebut tak bakal bisa menggantikan pendistribusian bantuan kemanusian via jalur darat dengan truk-truk, yang dinilai sebagai cara terbaik untuk menyalurkan makanan ke warga Palestina.
Perang sejak setengah tahun berjalan ini memicu krisis kemanusiaan di Jalur Gaza. Tel Aviv juga kian mendapat banyak tekanan mengirim bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza saat PBB memperingatkan bencana kelaparan segera terjadi.
Pentagon pekan lalu menyebut, militer AS sudah membangun dermaga khusus di lepas pantai Gaza, yag ditujukan untuk mempercepat pendistribusian bantuan kemanusiaan melalui jalur laut.
"Mungkin diperlukan waktu dua minggu hingga tiga minggu sebelum kita benar-benar bisa melihatnya beroperasi," ucap juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, saat berbicara dengan ABC News pada Minggu (28/4) waktu setempat.
Lebih lanjut, Kirby mengatakan bahwa platform terapung itu akan membantu untuk membawa lebih banyak pasokan makanan dan kebutuhan pokok lainnya ke Jalur Gaza, namun ada batasannya.
"Tidak ada yang bisa menggantikan, sejujurnya, tidak ada yang bisa menggantikan jalur darat dan truk-truk yang masuk," sebutnya.
- Penulis :
- Khalied Malvino