Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Armenia Deklarasi Pengakuan Negara Palestina

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Armenia Deklarasi Pengakuan Negara Palestina
Foto: Bendera Armenia. (Getty Images)

Pantau - Pemerintah Armenia mendeklarasikan pengakuan terhadap Palestina sebagai sebuah negara. Sikap politik ini menyusul beberapa negara lainnya yang juga memberi pengakuan Palestina sebagai negara selama perang berlangsung di Gaza.

Armenia pun menegaskan, menentang kekerasan terhadap warga sipil. Diketahui, sejumlah negara mengakui Palestina sebagai sebuah negara saat perang sejak Oktober 2023. Bahkan, sikap politik sejumlah negara tersebut menuai kritik keras dari sederet pejabat Israel.

"Menegaskan komitmennya terhadap hukum internasional, kesetaraan bangsa, kedaulatan dan hidup berdampingan secara damai, Republik Armenia mengakui Negara Palestina," demikian pernyataan pemerintah Armenia pada Jumat, dilansir kantor berita AFP, Jumat (21/6/2024).

Armenia menambahkan, negara itu benar-benar tertarik mewujudkan perdamaian dan stabilitas jangka panjang di Timur Tengah. Armenia yang hingga kini dilanda konflik dengan Azerbaijan, tetangga dekatnya selama beberapa dekade ini, mengecam operasi militer Israel di Jalur Gaza.

"Armenia menyesalkan penggunaan infrastruktur sipil sebagai tameng selama konflik bersenjata dan kekerasan terhadap penduduk sipil," kata pemerintah Armenia dalam pernyataannya.

Tak hanya terhadap Israel, Armenia juga menyesalkan Hamas atas penyanderaan warga sipil dan menekankan bakal bergabung dengan komunitas internasional yang mendesak pembebasan para sandera.

Sementara itu, pejabat senior Otoritas Palestina, Hussein Al-Sheikh menyambut positif sikap politik Armenia tersebut.

"Ini adalah kemenangan atas hak, keadilan, legitimasi, dan perjuangan rakyat Palestina untuk pembebasan dan kemerdekaan," kata Al-Sheikh di media sosial.

"Terima kasih, teman kami, Armenia."

Diketahui, Israel merupakan pemasok utama senjata ke Azerbaijan. Kedua negara itu terlibat sengketa wilayah selama puluhan tahun atas wilayah Nagomo-Karabakh, yang mana kembali direbut militer Azerbaijan pada 2023 dari kelompok separatis Armenia.

Penulis :
Khalied Malvino