
Pantau - Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu menegaskan kebulatan tekadnya terus memerangi kelompok pejuang Palestina, Hamas di Jalur Gaza. Tekad itu disampaikan demi memusnahkan Hamas hingga semua tujuan perangnya tercapai.
Melansir Bloomber dan Al-Arabiya, Senin (1/7/2024), Netanyahu menegaskan hal tersebut setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebarkan perubahan bahasa untuk sejumlah elemen dari usulan kepekatan terkait pembebasan sandera dan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Dalam awal rapat pekan kabinet Israel, dia menuturkan, tujuan negaranya dalam perang melingkupi pembebasan sejumlah sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza, termasuk memastikan wilayah itu tak lagi jadi ancaman bagi Israel.
Tel Aviv, lanjutnya, juga ingin memulihkan keamanan di beberapa area yang berbatasan dengan Jalur Gaza dan Lebanon. Hal ini dilakukan agar warga Israel bisa pulang ke rumah mereka dengan aman.
"Kepada siapa pun yang meragukan pencapaian tujuan-tujuan ini, saya menegaskan: Tidak ada yang bisa menggantikan kemenangan. Kita tidak akan mengakhiri perang sampai kita mencapai semua tujuan ini," tegas Netanyahu seperti dilansir Axios yang mengutip tiga sumber yang mengetahui isi rapat kabinet Israel itu.
Netanyahu juga menegaskan, tak ada perubahan dalam posisi Israel soal pembebasan sandera yang disampaikan Biden pada akhir Mei 2024.
"Hamas adalah satu-satunya hambatan bagi pembebasan para sandera kita," sebutnya.
Dalam laporannya pada Sabtu (29/6/2024) waktu setempat, Axios menyebut, AS sedang berkoordinasi dengan mediator Qatar-Mesir untuk membuat perubahan tentang apa yang bakal mengarah dalam diskusi perdana dari usulan perjanjian perdamaian tiga tahap, dalam upaya persetujuan antara Hamas dan Israel.
- Penulis :
- Khalied Malvino