HOME  ⁄  Internasional

Ribuan Warga Palestina Terpaksa Mengungsi gegara Serangan Udara Israel

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Ribuan Warga Palestina Terpaksa Mengungsi gegara Serangan Udara Israel
Foto: Warga Palestina membawa semua barangnya usai terbitnya perintah evakuasi militer Israel terhadap mereka yang tinggal di wilayah timur menyusul adanya kemungkinan operasi darat militer di Khan Younis, Selasa (2/7/2024) waktu setempat. (Getty Images)

Pantau - Militer Israel kembali menggencarkan operasi serangan udara di Jalur Gaza selatan, Selasa (2/7/2024) waktu setempat. Akibatnya, ribuan warga Palestina terpaksa kembali mengungsi setelah militer Tel Aviv menerbitkan perintah evakuasi warga dari Jalur Gaza.

Beberapa saksi melaporkan, serangkaian serangan menghujani area di sekitar Khan Younis, yang menurut sumber medis dan Bulan Sabit Merah Palestina menewaskan delapan jiwa, hingga melukai 30 orang lainnya.

Serangan roket Israel yang langka diluncurkan dari wilayah Jalur Gaza ke arah Israel. Kelompok Jihad Islam yang memerangi militer Tel Aviv bersama Hamas mengklaim bertanggunjawab atas serangan itu.

Brigade al-Quds, kelompok sayap bersenjata Jihad Islam menegaskan, serangkaian roket ditembakkan ke beberapa area komunitas Israel tak jauh dari perbatasan Jalur Gaza. Serangan roket ini merupakan balasan 'kejahatan (Israel) ... terhadap rakyat Palestina'.

Israel dalam pernyataan terpisah menuturkan, 'sekitar 20 proyektil teridentifikasi mengudara dari area Khan Younis'. Militer Israel juga mengklaim sebagian besar proyektil roket itu berhasil dicegat.

Dilaporkan, nihil korban jiwa akibat serangkaian serangan roket tersebut. Tel Aviv menambahkan, serangan artileri juga dilancarkan terhadap 'sumber tembakan' roket itu.

Serangan roket tersebut dilancarkan seiring instruksi evakuasi untuk wilayah Al-Qarara, Bani Suhaila, serta beberapa kota lainnya di Rafah dan Khan Younis. Perintah ini dirilis militer Israel hampir dua bulan usai perintah awal evakuasi Rafah jelang operasi militer darat.

Sebelum operasi darat tersebut digencarkan di Rafah, perintah evakuasi ini memaksa lebih dari sejuta warga Palestina mengungsi ke wilayah paling selatan Jalur Gaza.

"Ketakutan dan kecemasan yang luar biasa mencengkeram masyarakat setelah perintah evakuasi. Ada perpindahan penduduk dalam jumlah besar," ucap salah satu warga Bani Suhaila bernama Ahmad Najjar.

Sejumlah area lainnya di Jalur Gaza pun masih terguncang imbas pertempuran yang masih berlanjut selama hampir 9 bulan perang berkecamuk.

Beberapa saksi mata dan badan pertahanan sipil Gaza melaporkan, serangan udara Israel menghancurkan area Rafah selatan, termasuk di area kamp pengungsi Nuseirat bagian tengah.

Di distrik Shujaiya yang ada di Gaza City, para saksi mata melaporkan tank-tank Israel menembak secara besar-besaran. Laporan koresponden AFP mengungkapkan, beberapa helikopter militer Israel juga menembaki rumah-rumah di area Shujaiya.

Sementara Brigade al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, melaporkan, pihaknya terus bertempur di Shujaiya dan Rafah. Sementara itu, militer Israel mengklaim pasukannya 'melenyapkan banyak teroris' dalam operasi di Shujaiya, yang mana serangan udara juga menewaskan 'sekitar 20 militan'.

Belum lama ini, Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan 'fase intens' perang di Jalur Gaza telah mereda. Netanyahu juga mengklaim, pasukan Israel 'beroperasi di Rafah, Shujaiya, dan di mana pun di Jalur Gaza'.

Penulis :
Khalied Malvino
Editor :
Khalied Malvino