Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Ratusan Caleg DPR Prancis Mundur Beri Perlawanan Kelompok Sayap Kanan

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Ratusan Caleg DPR Prancis Mundur Beri Perlawanan Kelompok Sayap Kanan
Foto: Aksi vandalisme menyasar poster pimpinan Partai National Rally (RN), Jordan Bardella dalam Pemilu cepat DPR Prancis. (Getty Images)

Pantau - Ratusan calon anggota legislatif (caleg) dalam Pemilu cepat DPR Prancis mengundurkan diri demi memuluskan langkah bagi kandidat lebih kuat yang mungkin berpeluang lebih besar untuk melawan kelompok sayap kanan, Partai National Rally (RN).

Jumlah tersebut, sebagaimana dikutip dari Anadolu, mencakup 131 kandidat dari aliansi sayap kiri, Partai New Popular Front dan 82 dari aliansi tengah Together for the Republic yang mengundurkan diri menjelang putaran kedua Pemilu pada Minggu (30/6/2024). Beberapa kandidat dari partai politik lain juga mengundurkan diri lantaran sederet alasan.

Perdana Menteri (PM) Prancis, Gabriel Attal yang merupakan anggota aliansi sentris yang didukung oleh Presiden Emmanuel Macron menuturkan kepada France Inter bahwa dalam 90 persen kasus, baik dari pihaknya atau New Popular Front (kelompok sayap kiri), para kandidat mengundurkan diri.

PM Attal membeberkan, strateginya sederhana, yakni kandidat yang mengundurkan diri dari pencalonan berupaya menghindari perpecahan suara yang berlawanan dengan sayap kanan sehingga memberikan ruang bagi kandidat lain yang mungkin memiliki peluang lebih besar untuk mengalahkan kandidat sayap kanan.

Kendati demikian, ada juga sejumlah besar kandidat yang tidak mengundurkan diri, termasuk 178 kandidat dari aliansi sayap kiri dan 169 kandidat dari blok tengah.

“Ada beberapa kandidat yang beranggapan bahwa dengan tetap hadir (dalam persaingan), mereka mengurangi risiko kemenangan RN,” jelas Attal, dikutip Kamis (3/7/2024).

Pada tanggal 9 Juni 2024, Presiden Macron membubarkan parlemen dan mengadakan pemilihan umum dini setelah National Rally memenangkan lebih dari 31 persen suara dalam pemilihan Parlemen Eropa, mengalahkan blok sentris yang dipimpinnya.

Aliansi itu memperoleh 29,5 persen suara pada putaran pertama pada tanggal 30 Juni, angka yang meningkat menjadi lebih dari 33 persen jika digabungkan dengan sekutunya, menurut hasil resmi pemilu.

Partai tersebut sendiri memperoleh lebih dari 9,37 juta suara, sehingga memperoleh 37 kursi di parlemen. Sedangkan aliansi sayap kiri New Popular Front memperoleh 27,99 persen atau lebih dari 8,9 juta suara yang menempatkannya di urutan kedua dengan 32 kursi.

Aliansi berhaluan tengah Together for the Republic yang didukung oleh Macron menempati posisi ketiga dengan perolehan sedikit di atas 20,04 persen (lebih dari 6,4 juta suara) dan hanya mendapatkan dua kursi.

Adapun putaran kedua pemilu akan berlangsung pada hari Minggu untuk memilih 577 anggota Majelis Nasional untuk masa jabatan lima tahun.

Sumber : Anadolu

Penulis :
Khalied Malvino