
Pantau - Setidaknya delapan tentara Pakistan tewas setelah pelaku bom bunuh diri menabrakkan kendaraan yang berisi bahan peledak ke dinding pembatas di sebuah pangkalan militer.
Pemberontak menyerang pos terdepan tentara di Bannu, di perbatasan dengan wilayah suku Waziristan Utara. Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (16/7/2024), militer mengatakan tentara membunuh semua 10 penyerang yang terlibat dalam serangan itu.
“Respons yang tepat waktu dan efektif ini … mencegah bencana besar dan menyelamatkan nyawa orang tak berdosa yang berharga,” tambahnya, dikutip Rabu (17/7/2024).
Di antara yang tewas dalam serangan pada Senin (15/7/2024) waktu setempat adalah tujuh anggota tentara dan satu tentara paramiliter.
“Angkatan Bersenjata Pakistan akan … mengambil semua tindakan yang diperlukan sebagaimana dianggap tepat terhadap ancaman-ancaman yang berasal dari Afghanistan ini,” ungkap pernyataan militer Pakistan.
Serangan itu diklaim oleh kelompok bersenjata Hafiz Gul Bahadur, di bawah Taliban Pakistan, yang dikenal dengan akronim TTP, yang menurut militer beroperasi dari negara tetangga Afghanistan untuk “mengatur aksi-aksi terorisme di dalam Pakistan”.
Pangkalan era kolonial Inggris tersebut secara historis telah digunakan sebagai landasan peluncuran untuk operasi kontra-pemberontakan dan dikelilingi oleh rumah-rumah warga sipil, yang terguncang oleh ledakan, kantor berita Reuters melaporkan mengutip dua pejabat lokal yang enggan disebutkan namanya.
Ledakan awal merobohkan tembok pembatas, yang memungkinkan para pejuang lainnya memasuki pangkalan.
Seorang pejabat lokal yang tidak disebutkan namanya juga mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa 141 orang terluka setelah para pejuang yang mengenakan rompi bunuh diri "menyusup ke daerah pemukiman". Mereka bertempur dengan senjata api dan granat berpeluncur roket selama 26 jam.
Pada Selasa (16/7/2024) pagi waktu setempat, para pejuang TTP yang diduga melakukan serangan lain di Dera Ismail Khan, sebuah distrik yang dekat dengan Bannu, yang mana dua personel keamanan dan tiga penyerang tewas.
Militer Pakistan melancarkan operasi lintas batas yang jarang terjadi yang menargetkan kelompok bersenjata tersebut pada bulan Maret.
Islamabad mengatakan, mereka secara konsisten telah membahas masalah serangan lintas batas dengan pemerintahan Taliban, yang menyangkal mengizinkan tanah Afghanistan digunakan untuk serangan.
Masalah ini telah meningkatkan ketegangan antara negara-negara tetangga, yang menyebabkan bentrokan antara pasukan perbatasan mereka.
Serangan itu juga terjadi beberapa minggu setelah Perdana Menteri Shehbaz Sharif mengumumkan kampanye baru yang luas untuk membasmi kelompok-kelompok bersenjata menyusul lonjakan kekerasan.
Sumber: Aljazeera
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Fadly Zikry