Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Pilu Anak-anak Palestina Derita Penyakit Kulit Menular

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Pilu Anak-anak Palestina Derita Penyakit Kulit Menular
Foto: Anak Palestina penderita penyakit kulit yang dianggap sebagai epidemi menular dengan cepat akibat kerumunan orang banyak, kurangnya pengumpulan sampah, air minum yang tidak mencukupi, hingga kurangnya kebersihan diri di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Senin (29/7/2024). (Getty)

Pantau - Warga Palestina di Gaza sedang dilanda penyakit kulit menular, terutama anak-anak, demikian ungkap sejumlah sumber kesehatan setempat.

"Infeksi kulit menyebar di antara para pengungsi karena kurangnya kebersihan, ventilasi yang buruk dan kurangnya perawatan yang tepat," ungkap Direktur RS Kamal Adwan di Jalur Gaza utara, Dr Hussam Abu Safiya, melansir Middle East Monitor, Selasa (30/7/2024).

Dia menjelaskan, anak-anak yang terinfeksi menderita demam tinggi, menangis terus-menerus, hingga menolak menerima asupan gizi.

Dr Abu Safiya memperingatkan, beberapa kasus telah berkembang menjadi kuman yang masuk ke dalam darah hingga mengakibatkan keracunan darah serta sepsis, yang menurutnya terkadang bisa berujung kematian.

Apa Kata WHO?

Anak-anak Palestina terjangkit penyakit kulit menular di Gaza. Banyak foto yang beredar di media sosial yang menunjukkan anak-anak menderita ruam di seluruh bagian tubuh, termasuk wajah.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), para dokter bergulat dengan lebih dari 103.000 kasus kutu dan kudis, serta 65.000 kasus ruam kulit.

Baca juga: Biadab! Netanyahu Larang 150 Anak Palestina Berobat ke UEA

Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengkonfirmasi bahwa banyak keluarga di Gaza hidup dalam "kondisi yang tidak manusiawi," dengan mencatat bahwa akses mendapatkan air dan sanitasi sangat terbatas, yang menimbulkan peningkatan infeksi dan penyakit kulit.

UNRWA juga menyebut, Gaza membutuhkan "peningkatan akses kemanusiaan untuk menyediakan bahan bakar secara teratur guna memastikan penyediaan air bersih dan pasokan kebersihan, termasuk sabun."

Selain itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Gaza telah mewanti-wanti risiko penyebaran polio di seluruh wilayah tersebut imbas memburuknya sistem pembuangan limbah.

Dikatakan juga, meningkatnya jumlah pengungsi dan kepadatan di tenda-tenda tanpa air bersih, di mana limbah mengalir dan ditumpuk, bahkan tanpa persediaan kebersihan pribadi, membuat kondisi itu kondusif untuk penyebaran polio.

WHO dilaporkan telah mengirimkan lebih dari satu juta vaksin polio ke Gaza setelah virus tersebut terdeteksi dalam sampel limbah.

Sumber: Middle East Monitor

Penulis :
Khalied Malvino