Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

1.200 Demonstran Ditahan Buntut Protes Hasil Pilpres Venezuela

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

1.200 Demonstran Ditahan Buntut Protes Hasil Pilpres Venezuela
Foto: Polisi meringkus sejumlah penentang Presiden Venezuela Nicolás Maduro dalam demonstrasi di ibu kota Caracas pada Selasa (30/7/2024). (Getty)

Pantau - Presiden terpiih Venezuela, Nicolas Maduro mengungkapkan, aparat hukum Venezuela telah menahan lebih dari 1.200 demonstran usai kerusuhan Pilpres belum lama ini.

"Kami telah menahan lebih dari 1.200 penjahat. Mereka telah dilatih selama beberapa waktu di Texas, Kolombia, Peru, Chile. Mereka dilatih agar datang dan menyerang serta membakar," beber Maduro saat berbicara kepada detasemen penjaga nasional di jalanan Caracas, dikutip Kamis (1/8/2024).

"Mereka mencoba membakar rumah sakit keliling itu, tetapi Anda dan warga setempat menyelamatkannya. Apakah ini protes atau perjuangan politik? Membakar rumah sakit?" sambungnya.

Video tersebut diunggah di akun X milik Maduro. Pilpres Venezuela diadakan pada 28 Juli 2024. Keesokan harinya, Dewan Pemilihan Nasional alias KPU Venezuela menyatakan Maduro terpilih sebagai presiden untuk periode 2025-2031.

Baca juga: Protes Pecah Menyusul Klaim Kemenangan Maduro di Pilpres Venezuela

Menurut KPU Venezuela, Maduro menerima 51 persen suara. Buntut kemenangan Maduro di Pilpres, pada 29 Juli 2024 protes pecah di Venezuela. Bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa terjadi di Caracas.

Mereka melemparkan batu dan bom molotov kepada petugas penegak hukum. Menurut Kantor Kejaksaan Agung, sebanyak 77 petugas penegak hukum terluka. Para demonstran didakwa dengan penghancuran infrastruktur negara, penghasutan kebencian, dan terorisme.

Pemerintah Venezuela mengatakan sejumlah negara campur tangan dalam pemilihan dan hak rakyat untuk menentukan nasib sendiri. Moskow menyatakan, oposisi Venezuela harus mengakui kekalahan dalam pemilihan.

Selain itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov memperingatkan negara-negara ketiga untuk tidak mendukung upaya mendestabilisasi situasi di dalam Venezuela.

Sumber: Sputnik-OANA

Penulis :
Khalied Malvino