
Pantau - Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell pada Selasa (27//2024) mewanti-wanti penyebaran virus polio yang cepat di Jalur Gaza, dan menekankan perlunya gencatan senjata agar anak-anak bisa divaksinasi terhadap penyakit yang menyebabkan anggota tubuh tertentu tak bisa digerakkan seumur hidup mereka.
“Penyebaran polio yang cepat mengancam semua anak di Gaza, yang sudah dilemahkan oleh pengungsian, kekurangan dan malnutrisi,” ujarnya di X.
Borrell menegaskan, gencatan senjata selama tiga hari diperlukan agar WHO dan UNICEF bisa melakukan vaksinasi. Ia menyebut “rasa kemanusiaan kita menuntut hal itu.”
Baca juga: Kemenkes Palestina Catat Kasus Pertama Virus Polio di Gaza Selatan
Pada 16 Agustus 2024, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina mengumumkan kasus polio pertama dalam 25 tahun terakhir di Deir al-Balah. Bayi itu belum pernah mendapatkan vaksin polio.
Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak di bawah lima tahun (balita). Satu dari 200 infeksi menyebabkan kelumpuhan permanen. WHO mengungkapkan, antara 5 persen dan 10 persen dari mereka yang lumpuh meninggal karena paru-paru mereka berhenti bekerja.
Israel tetap melanjutkan serangannya ke Gaza meskipun ada resolusi PBB yang menyerukan penghentian pertempuran.
Baca juga: WHO Kirim Sejuta Lebih Vaksin Polio untuk 600 Ribu Anak Palestina
Serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 40.400 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 93.600 orang, menurut otoritas kesehatan setempat.
Blokade tersebut telah menyebabkan kelangkaan makanan, air, obat-obatan, hingga wilayah tersebut hancur.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ). Pengadilan telah memerintahkan penghentian operasi militer di Rafah, di mana lebih dari satu juta warga Palestina mengungsi sebelum wilayah itu diserang pada 6 Mei 2024.
Sumber: Anadolu
- Penulis :
- Khalied Malvino