
Pantau - Presiden Iran Masoud Pezeshkian telah memerintahkan penyelidikan atas kematian terdakwa di kota Lahijan, Iran.
“Menyusul insiden tragis di Lahijan, presiden memerintahkan menteri dalam negeri untuk membentuk sebuah komite untuk menyelidiki semua aspek dari insiden ini dan melaporkan hasilnya kepada kabinet sesegera mungkin,” ujar Kepala Humas Pemerintah, Elias Hazrati, melansir Reuters, Kamis (29/8/2024).
Lima polisi ditangkap dalam kasus ini, menurut kantor berita Mizan milik kehakiman. Kantor berita itu tidak memerinci nama korban, dakwaan yang dihadapinya, maupun tanggal kematiannya.
“Menyusul pelanggaran hak-hak warga negara, tindak lanjut yang diperlukan dilakukan dan para terdakwa yang terkait dengan kasus ini dipenjara berdasarkan surat perintah penangkapan sementara,” ujar jaksa penuntut Lahijan, Ebrahim Ansari, seperti dikutip dari Mizan.
Ansari menuturkan, ahli patologi forensik sedang menyelidiki penyebab kematian terdakwa, namun tak menyebutkan hal lain.
Kelompok aktivis Iran Hengaw menegaskan, terdakwa bernama Mohammad Mirmousavi (36) ditangkap pada 24 Agustus 2024 setelah bertengkar dan dibunuh pada hari yang sama.
Hengaw menyebut, hal ini adalah kematian ketujuh dalam tahanan sejak awal 2024. Reuters tak bisa mengkonfirmasi hal ini.
Sebuah tayangan video dibagikan ke media sosial yang menayangkan pria dengan punggung robek. Reuters tak bisa memverifikasi video itu.
Pezeshkian, seorang kandidat yang relatif moderat, berjanji menghormati hak-hak warga negara, termasuk perempuan dan minoritas.
Pada 2022, kematian Mahsa Amini, seorang perempuan Kurdi Iran ditangkap karena melanggar hukum hijab yang ketat di Iran, memicu protes di seluruh Iran.
Sumber: Reuters
- Penulis :
- Khalied Malvino