
Pantau - Rusia meluncurkan rudal ke Ukraina pada Senin (2/9/2024), mengakibatkan kebakaran dan kerusakan tak terhindarkan.
Angkatan Udara (AU) Rusia mengaku telah menghancurkan 22 rudal dan 20 drone. Sementara itu, sembilan rudal balistik dan 13 rudal jelajah diluncurkan di Ukraina.
Peringatan serangan udara terdengar di seluruh penjuru Ukraina selama hampir dua jam sebelum AU Rusia menyatakan langit cerah pada pukul 06:30 pagi waktu setempat.
Polandia mengaktifkan pesawat-pesawat miliknya dan sekutu demi menjaga wilayah udaranya tetap aman.
Baca Juga: - 92 Warga AS Dilarang Masuki Rusia, Termasuk Wartawan |
Penyerbuan massal itu, sepekan setelah Rusia melepas serangan udara terbesarnya ke Ukraina sejak perang berskala penuh dimulai pada awal tahun 2022, bertepatan dengan hari pertama masuk sekolah bagi banyak anak.
“Seharusnya hari ini kami sekolah,” kata Alina, sambil berdiri di halaman sekolah, melansir Reuters.
“Kami sedang tidur dan terbangun karena suara ledakan,” sambung teman Alina, Amina.
Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko melalui Telegramnya, rumah ketel di pabrik air Kyiv rusak sebagian, begitu juga dengan pintu masuk ke stasiun metro yang berfungsi sebagai tempat perlindungan bom di distrik Svyatoshynksyi, meskipun stasiun itu tetap beroperasi.
"Distrik ini menjadi rumah bagi sejumlah universitas dan sekolah. Serangan itu melukai setidaknya dua orang," ungkap Klitschko.
"Mobil-mobil dibakar di seluruh kota juga di sebuah bangunan non-perumahan di distrik Shevchenkivskyi," tambahnya.
Petugas layanan darurat bergegas ke beberapa lokasi, termasuk distrik Svyatoshynksyi, Solomyanskyi, dan Holosiivskyi, di mana puing-puing ambruk dari rudal yang hancur.
Solomyanskyi memiliki stasiun kereta api besar dan bandara utama Kyiv. Lingkungan Svyatoshynksyi yang bersejarah berada di tepi barat kota, sementara Holosiivskyi berada di barat daya.
Sebuah pusat keislaman rusak parah dalam serangan itu, menurut pemimpin Tatar Krimea Refat Chubarov. Saksi mata Reuters di Kyiv mendengar serangkaian ledakan keras di daerah pusat kota.
Pekan lalu, Rusia melepaskan lebih dari 200 rudal serta drone ke Ukraina hingga menewaskan tujuh orang, sekaligus menghantam sejumlah instalasi energi dalam serangan yang disebut Kyiv sebagai serangan “paling masif” dalam perang.
Rusia membantah menargetkan warga sipil dalam perang yang berlangsung selama 30 bulan ini.
Sumber: Reuters
- Penulis :
- Khalied Malvino